Alvero mengungkapkan, seiring bergulirnya kasus Sambo, polisi saat itu rutin menggerebek kantor-kantor situs judi online.
Kantor Alvero yang berada di ruko di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) pun ikut jadi sasaran penggerebekan.
Tapi, banyak rencana penggerebekan yang bocor dan singkat cerita Alvero dan teman-temannya pun lolos dari kejaran polisi.
"Salah satunya situs gua kena gerebek juga, cuman sudah pada lolos, sudah pada pulang. Arahan dari kantor itu disuruh berhenti kerja dulu, disuruh nunggu situasi, sudah aman apa belum," katanya.
Setelah kejadian itu, Alvero diarahkan bosnya untuk berhenti sementara sampai situasi aman.
Singkat cerita, situasi tak kunjung aman dan operasional kantor-kantor situs judi online di Indonesia akhirnya banyak yang dipindahkan ke luar negeri.
Beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga Filipina, dipilih para bandar judi Indonesia untuk tempat operasional barunya.
Hal ini membuat permintaan akan pekerja situs judi dari Indonesia untuk berangkat ke luar negeri pun meroket.
Awal tahun 2023, Alvero dikontak atasannya dan ditawarkan pula untuk ikut berangkat ke luar negeri.
Alvero dibebaskan memilih negara mana yang ia mau.
Akhirnya ia memilih Filipina, dengan pendapatan per bulan mencapai Rp 8 juta.
"Karena Filipina tuh gua lihat tuh kayak negara yang dibilang maju sih enggak, kayak enak aja dilihatnya gitu, dibanding kayak Kamboja, kalo Kamboja itu kan dilihatnya sekelilingnya kayak India, kumuh gitu, jadi gua kayak sembari kayak liburan gitu," katanya.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta/Kompas.com