TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Motif ekonomi menjadi alasan mantan manajer Fuji Utami yakni Batara Ageng (24) menggelapkan uang sang artis sampai Rp1,3 miliar.
Batara diketahui sudah bekerja sebagai manajer Fuji selama satu tahun. Tepatnya sejak Desember 2021 sampai Desember 2022.
Selama menjadi manajer Fuji, terungkap bahwa pelaku hanya digaji Rp500 perbulan.
Baca juga: Modus Mantan Manajer Fuji Gelapkan Dana Rp1,3 Miliar, untuk Bayar Angsuran Apartemen dan Mobil
"Berdasarkan keterangan saudari FU (Fuji Utami) bahwa saudara BA itu digaji Rp500 ribu per bulan," ujar Kanit Krimsus Polres Metro Jakarta Barat, AKP Tomi Kurniawan saat merilis kasus tersebut di kantornya, Kamis (11/7/2024).
Namun, lanjut Tomi, Batara mendapatkan bonus tiap kali Fuji mendapatkan pekerjaan.
"Namun, apabila ada kontrak kerjasama dengan para agensi, saudara BA dapet keuntungan 5 sampai 10 persen dari setiap kontrak," ujar Tomi.
Sejumlah kerjasama kontrak itulah yang kemudian digelapkan oleh Batara untuk masuk ke rekening pribadinya.
Selama setahun bekerja sebagai manajer, diperkirakan ada 20 kontrak Fuji yang digelapkan oleh Batara dengan total kerugian mencapai Rp1,3 Miliar.
"Yang bersangkutan (Batara) menyatakan bahwa menggelapkan uang senilai Rp1,3 Miliar dari hasil kontrak kerjasama antara saudari FU dengan berbagai agency sekitar kurang lebih 20 agency," kata Tomi.
Pelaku mengaku uang hasil penggelapannya itu digunakan untuk membayar angsuran apartemen dan mobil serta biaya hidup sehari-hari.
"Kalau dari pengakuan saudara BA, karena melihat keuntungan FU ini besar. Makanya dia ambil kesempatan dan tergoda untuk penggelapan," kata Tomi.
Gagal Mediasi
Tomi menjelaskan, Fuji sebenarnya membuat laporan terhadap sejak 7 September 2023.
Namun polisi baru menahan Batara pada 29 Juni 2024.
Baca juga: Kisah Frans Faisal, Kakak Fuji Berbisnis Kuliner, dari Instastory Kini Beromzet Miliaran Rupiah
Salah satu alasannya karena Batara yang kerap berpindah lokasi tempat tinggal sehingga menghambat proses penyelidikan.