Berdasarkan kronologi yang beredar viral, kejadian itu bermula ketika QHC yang tengah duduk sambil mendengarkan musik menggunakan earphone tiba tiba diberitahu oleh petugas KAI yang baru saja selesai bertugas.
Kala itu petugas tersebut memberitahu QHC bahwa dirinya direkam oleh salah seorang pria dengan menggunakan ponsel.
"Seorang petugas KAI yang sudah selesai bertugas dan memakai jaket, bangkit dan berdiri sambil bilang ke saya 'mbak itu divideoin mba sama bapak ini' sambil nunjuk ke pria paruh baya," kata QHC saat ceritakan pengalamannya itu, Kamis (18/7/2024).
QHC mengaku kaget dan bingung serta baru menyadari bahwa terdapat pria yang di depannya yang sedang memegang ponsel.
Ia pun baru mengetahui pria tersebut merekam dirinya ketika terjadi perdebatan antara pelaku dengan petugas KAI.
"Si bapak mengelak bahwa ada video saya di HPnya.
Saya mencoba untuk bertanya 'coba saya lihat galeri bapak, apa benar bapak videokan saya?' Bapak itu langsung gemetar," ucapnya.
Baca juga: Kasus Pelecehan Kembali Terpa UMS, Diduga Petinggi FKIP Ajak Mahasiswinya Berhubungan Suami Istri
Setelah dicek QHC pun menemukan ada video dirinya di galeri ponsel pelaku bahkan tak hanya satu melainkan 7 video dengan durasi 3 sampai 7 menit.
Pelaku beserta korban pun kemudian diamankan kantor sekuriti di area Stasiun Jakarta-Kota.
Ketika berada di kantor sekuriti serta melakukan pengecekan terhadap ponsel pelaku, lalu diketahui bahwa pelaku juga merekam korban-korban lainnya.
Hal itu diketahui dari isi galeri ponsel milik pelaku pada saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas sekuriti stasiun.
"Lebih menjijikan lagi di memori HP tersebut terdapat 300 lebih video porno," ujarnya.
Usai mengalami kejadian itu korban dengan didampingi keluarga serta petugas PT KAI lantas melaporkan hal tersebut ke Polsek Taman Sari Jakarta Barat.
Namun saat itu Polsek Taman Sari mengarahkan dirinya untuk melapor ke Polsek Menteng dengan alasan lokasi penangkapan pelaku di wilayah Stasiun Manggarai yang merupakan wilayah hukum Polsek Menteng.