TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Mutabarroh an-Nahdliyah (JATMAN) Idaroh Wustho DKI Jakarta melantik kepengurusan baru untuk periode 2024-2029.
Pelantikan tersebut tak hanya menandai awal kepemimpinan baru, tetapi juga menjadi ajang diskusi penting tentang peran strategis Ahli Thoriqoh Shufiyah dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sesi diskusi tematik yang digelar bersamaan dengan pelantikan, Mudir Jatman DKI Jakarta Irawan Santoso menyampaikan pandangan mendalam mengenai hubungan erat antara kejayaan Islam dan tasawuf.
Baca juga: Muswil JATMAN DKI Tetapkan KH Muhammad Danial Nafis Jadi Rais Periode 2023-2028
Menurutnya, kejayaan umat Islam sepanjang sejarah tak terlepas dari peran aktif sufisme.
Dia menegaskan bahwa keruntuhan Islam di era modern seiring dengan memudarnya pengaruh sufisme.
"Kalau hari ini kita ingin menang, artinya Islam kembali merasakan kejayaan secara komunal, maka tentu kita harus kembali kepada tasawuf, kembali kepada sufi, kembali kepada bilik-bilik tarekat sebagaimana yang dulu dijalankan para pendahulu kita," kata Irawan dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).
Dia juga menyoroti bagaimana peran ahli Thoriqoh dalam sejarah Nusantara sering kali terabaikan dalam kurikulum pendidikan.
Irawan menegaskan bahwa tokoh-tokoh penting seperti Sultan Agung, Sultan Aceh Darussalam, Cut Mutia, dan Panglima Polim adalah pengamal Thoriqoh yang berperan signifikan dalam perjuangan kemerdekaan.
"Dalam sejarah di Nusantara, itulah yang dihilangkan dalam kurikulum pelajaran sejarah mulai dari SD sampai perguruan tinggi, sehingga seolah-olah peranan para sufi ini dikucilkan padahal fakta sejarah berbicara lain. Semua itu bisa kita lihat dari siapa Sultan Agung, siapa Sultan Aceh Darussalam, siapa Cut Mutia, siapa Panglima Polim—mereka adalah ahli-ahli Thoriqoh," kata dia.
Ia juga menyoroti perang besar yang dipimpin oleh ahli Thoriqoh, seperti Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Aceh (Perang Sabil) yang merepotkan penjajah Hindia Belanda.
"Siapa Pangeran Diponegoro? Beliau adalah pengamal Thoriqoh Shufiyah pada saat itu. Di Sumatera, pada masa yang sama, meletus Perang Aceh (Perang Sabil). Itulah yang membuat Hindia Belanda kerepotan," lanjutnya.
"Pelantikan ini diharapkan tidak hanya menjadi momentum untuk memperkuat kepemimpinan Jatman DKI Jakarta, tetapi juga sebagai titik tolak kebangkitan spiritual umat Islam di Indonesia dengan kembali mengedepankan nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh tarekat, di antaranya Mursyid Am Thariqah Shidiqiyah Darqawiyah Syadziliyah dari Maroko Syekh Abdul Mun’iem Al Ghumari, Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Ma’arif, Muhammad Yunus Abdul Hamid selaku Rais Majelis Ifta Jatman DKI.
Berikut Susunan Pengurus Idaroh Wustho Jatman DKI Jakarta 2024-2029:
I. MAJLIS IFTA (Fatwa)
Ketua: Syeikh KH. Muhammad Yunus Abdul Hamid
Anggota
KH Muhammad Danial Nafis
KH Wahfiudin Sakam Bahrum
KH Achmad Marwazie
KH Ali M.Abdillah.
KH Muhammad Hilmi Ash Shiddiqi Al Araki
II. IFADLIYYAH
(PENGARAH DAN PENGAWAS)
Ro`is: KH. Muhammad Danial Nafis
Wakil Ro`is Awwal: Rusbiyanto Asfa
Wakil Ro`is Tsani: Sulistyo Buddy Rakhmadi
Wakil Ro`is Tsalis: Abdul Latif
Wakil Ro`is Robi: KH Muhammad Lukman Hafidz
Wakil Ro`is Khomis: KH Wawan Kurniawan
Wakil Ro`is Sadis: Muhammad Zaeni
(PENCATAT & PENGOLAH PROGRAM)
Katib : Fery Rahmawan Asma
Wakil Katib Awwal: Yudha Eka Putra
Wakil Katib Tsani: Abdur Rauf Kurniadi
Wakil Katib Tsalis: Muhammad Ridwan
Wakil Katib Robi: Wahid Nuruddin
Katib Khomis: Suharis,
Katib Sadis: Ahmad Fatir Hambali
III. IMDLO’IYYAH (EKSEKUTIF PELAKSANA)
Mudir: Irawan Santoso Shiddiq
Wakil Mudir Awwal: Handri Ramadian
Wakil Mudir Tsani: Ali Syahbana
Wakil Mudir Tsalis: Abdul Kholid
Wakil Mudir Robi: Hakim Muzayyan
Wakil Mudir Khomis: I’ie Nasser Muhammad
Wakil Mudir Sadis: Rahman Thoha
Sekretaris: M. Kholis Royyan
Wakil Sekretaris Awwal: Idris Wasahua
Wakil Sekretaris Tsani: Abdussalam Arfan
Wakil Sekretaris Tsalis: M. Rijal Daud
Wakil Sekretaris Robi: Ahmad Hanafi
Wakil Sekretaris Khomis: Ahmad Hadi Ihsan
Wakil Sekretaris Sadis: Zaenal Mulyadi Yusuf
AMINSUSHUNDUQH: Ubayt Kurniawan
Wakil AS Awwaldr: Irhamni
Wakil AS Tsani: Surya Yadi Putra
Wakil AS Tsalis: Novel Anuverta
IV. IMDADIYYAH / LAJNAH (LEMBAGA PELAKSANA KEGIATAN)
1. TAKHSISH KUTUB THARIQIYAH, MAKTABUD DA’IMI LI SILSILATIH THORIQIYAH WA TARIKHIHA
1. Azka Fuady
2. Ahmad Faizin,
3. Danu Hangga
4. Ahmad Qushairi
5. Shohib Ismail
6. Zainal Abidin
7. Abdullah Arifuddin
8. Nasruddin
9. Fuad
2. MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN SDM THARIQIYAH
1. Rohdian Al Ahad
2. Reza Miladi
3. Ahmad Ali Harazim
4. Siddiq
5. Nuralim Karsono
6. Ahmad Romli
7. Anindyo Widhoyoko
3. TA`LIF WANNASYER THARIQIYAH dan INFOKOM
1. M Iskandar
2. Saepulloh
3. Suratman
4. Abdul Manan
5. Rojana Idris
6. Zaki Mubarok
7. Adnan Mauludin Fajriyadi
8. Ahmad Suhendi
9. Mizar Neta
10. Saeful Bahri
11. Bahtiar
12. Andy Abdul Hamid
4. DAKWAH dan DZIKIR
1. Imam Abu Ubaidah
2. Okki Efendi
3. Azhar
4. Syarifuddin
5. Abdul Mukti
6. Ahmad Ridwan
7. Ali Makmur
8. Muhammad Abdul Fatah Al Hafidz
9. Denny Rahmat
10. Husain
5. IQTISHADIYYAH ( EKONOMI )
1. Rakai Panangkaran
2. H. Mohammad Yasin
3. Bedri Firman
4. Hajar Saputra
5. Muhammad Salik Fillah
6. Abdulloh Mursan
7. Adi Susanto
8. Erik Irawan Pradana
9. Supadio
6. ADVOKASI dan BANTUAN HUKUM
1. Ali Wardy
2. Andri Junirsal
3. M Ivan Patiwangi
4. Bany Rozano
5. Zulfikri Lubis
6. Ahmad Fadli
7. Tony Hersing
7. MUSLIMAT WATHONAH
1. Dewi Ani Endriyanti
2. Dian Lutfiana
3. Dr. Uswatun Hasana
4. Ustadzah Siti Aminah
5. Chali Matussa’diyah
6. Aih Rohmawati
7. Nina Ratna Sari
8. Farah Alvamuna Bangma
9. Siti Rohimah
10. Istirokah