Untuk obat terlarang lainnya di warung ini sepertinya dijual terbatas khusus untuk pelanggan setia.
Padahal, sepintas terlihat ada beberapa bungkusan kotak yang ada dibalik etalase panjang tersebut.
“Kalau Alpazolam lagi gaada. Eximer juga kosong. Kalau Tramadol ada,” ujarnya.
Beberapa orang yang ingin membeli obat terlarang di warung ini pun terus berdatangan.
Terpantau dari pukul 15.00 sampai 15.30 WIB, ada delapan orang yang datang ke warung ini.
Rata-rata mereka tidak datang sendiri. Mereka datang dengan kawannya. Kawannya yang tidak membeli seolah tahu dan terlihat mengawasi sekitarnya.
Tak sampai satu menit, ketika sudah mendapatkan obat, pembeli ini pun langsung meninggalkan warung.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Apotek Sartika yang berlokasi di Pasar Anyar, Kota Bogor.
Di Apotek ini pembelian Tramadol harus membawa resep langsung dari dokter.
“Untuk obat jenis golongan tertentu, kita tidak bisa layani. Harus tetap membawa resep dari dokter,” kata salah satu pelayan di apotek ini.
Apoteker pun yang nantinya langsung melayani pembelian.
“Biasanya apotekernya langsung yang melayani. Dan memang tetap harus ada resep dokternya,” ucapnya.
Warung di Semeru jadi Tempat Favoritnya Pelajar
Usut punya usut, warung di Jalan Semeru ini menjadi tempat favoritnya para pelajar.