Diberitakan sebelumnya, massa aksi sudah memadati kawasan patung kuda sejak pukul 14.00 WIB.
Mereka datang menggunakan sepeda motor yang diparkir di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Peserta aksi unjuk rasa terlihat mengenakan atribut ojol. Beberapa di antaranya juga membawa bendera komunitas mereka.
Massa aksi kompak meneriakkan anti-aplikator yang dinilai tak manusiawi dalam menetapkan tarif.
“Hidup ojol, lawan aplikator,” teriak massa aksi dengan kompak, Kamis.
Dalam demo yang dilakukan ini, ada enam tuntutan yang disampaikan para pengemudi ojol, sebagai berikut:
1. Menuntut revisi dan penambahan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 1 Tahun 2012 tentang Formula tarif layanan pos komersil untuk mitra ojol dan kurir online di Indonesia.
2. Meminta Kominfo mengevaluasi dan memonitoring segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator yang dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap mitra pengemudi ojol dan kurir online di Indonesia.
3. Menghapus program layanan tarif hemat untuk mengantarkan barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi dan memberikan rasa ketidakadilan terhadap mitra ojol dan kurir online di Indonesia.
4. Penyeragaman tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator.
5. Menolak promosi aplikator yang dibebankan kepada pendapatan ojol.
6. Legalkan ojol di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian terkait yang membawahi ojol sebagai angkutan sewa khusus.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Potongan Aplikator Tinggi, Ojol Demo di Patung Kuda: Enggak Nutup Bensin!
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)