TRIBUNNEWS.COM - Kasus suami membunuh istrinya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, rupanya karena sakit hati.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengatakan suami berinisial AS tega membunuh istrinya, FF, karena merasa tak diurus saat sedang sakit.
"Pelaku kesal karena pengakuannya tidak diurus waktu lagi sakit, akhirnya cekcok," kata Anggiat saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Pelaku pun semakin emosi ketika korban meminta cerai.
"Korban juga menyebut ada kata kata ingin cerai, sehingga pelaku kesal. Pelaku membanting handpone miliknya," kata Kapolsek.
Tak lama kemudian, pelaku keluar kontrakan dengan alasan membeli es, padahal AS mengambil pisau untuk menikam korban.
Penusukan yang dilakukan AS ke istrinya, mengakibatkan korban meninggal dunia.
FF tewas dengan enam luka tusuk di tubuhnya.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi menjelaskan, lima luka tusuk di antaranya berada di bagian perut korban.
"Dari perut lima tusukan, kemudian satu tusukan di paha," katanya, dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Nurma Dewi mengatakan, pelaku melakukan perbuatan tercelanya di hadapan sang anak yang berusia lima tahun.
Baca juga: Detik-detik Suami di Pasar Minggu Bunuh Istri di Hadapan Anak yang Masih Balita, Kesal Diminta Cerai
Kesaksikan Tetangga
Peristiwa pertama kali diketahui oleh seorang saksi sekaligus tetangga pelaku berinisial N.
Diketahui, peristiwa pembunuhan itu, terjadi di rumah kontrakan yang ditempati pelaku dan korban di Jalan Sepat, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024) dini hari.
Saat itu, N baru saja pulang setelah bekerja sebagai tukang ojek.