TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota DPRD Jakarta dari PDI Perjuangan, Agustina Hermanto alias Tina Toon mengaku menjadi korban penagihan utang.
Hal itu bermula dari nomor telepon yang dia sebar saat kampanye Pileg 2024 disalahgunakan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
Nomor handphone pribadi Tina Toon disalahgunakan seseorang sebagai jaminan pinjaman online (pinjol).
Baca juga: Profil Agustina Hermanto Tina Toon, DPRD DKI Jadi Timses Pramono-Rano di Pilgub Jakarta 2024
Tina Toon memang rutin mencantumkan nomor handphone-nya di alat peraga kampanye.
Ternyata, nomor itu dipakai seseorang menjadi kontak darurat dari peminjam utang di salah satu aplikasi.
"Nomor saya tertera di spanduk waktu kampanye pemilu. Awalnya, semuanya baik-baik saja. Tapi setelah beberapa waktu, nomor tersebut dijadikan jaminan pinjaman online (pinjol)," ungkap Tina Toon di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (7/9/2024).
Nomor yang awalnya dipegang oleh tim itu kelak dipegang sendiri oleh Tina Toon, supaya bisa langsung mengetahui apa saja yang dikeluhkan warga.
Seiring berjalannya waktu, tiba-tiba Tina Toon diteror penagih utang untuk mengembalikan uang yang tak pernah dipinjamnya.
"Sering ditelepon terus-menerus dan diminta mengembalikan uang. Ini bukan kejadian sekali dua kali, sudah sering. Ya, mungkin karena nomor saya tertera di spanduk waktu kampanye," kata dia.
Gara-gara masalah ini, Tina Toon akhirnya menonaktifkan nomor handphone tersebut dan beralih memfokuskan penampungan keluhan warga melalui media sosial.
Baca juga: Tina Toon Merasa Pelantikannya Jadi Anggota DPRD Jakarta Kedua Kali Berbeda, Kini Merasa Terbebani
Ia juga berencana membuat formulasi baru supaya call center-nya tidak lagi disalahgunakan.
"Sekarang, saya lebih banyak menggunakan media sosial, terutama Instagram, karena lebih aman. Nanti, saya akan cari cara untuk memformulasikan call center agar bisa berjalan lebih baik," pungkasnya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tina Toon Curhat Nomor HP Pribadinya Buat Tampung Keluhan Warga Disalahgunakan Buat Pinjol