Pada saat kejadian, putra Salim sedang bersantai di kamar.
"Anak saya lagi di kamar di sini, dia lagi beresin tempat tidur setelah itu bunyi kretek-kretek (tembok retak) ya sudah gitu langsung lari, enggak lama roboh," ungkap Salim.
Salim menjelaskan, rumahnya itu merupakan bangunan lama berdiri sejak 50 tahun lalu.
Jadi, lanjut Salim, ketika putranya mengabarkan rumahnya ambruk, ia langsung pasrah sekaligus ikhlas.
"Soalnya udah ambruk, mau gimana lagi," ceritanya.
Bangunan rumah dua lantai tersebut, ambruk ke arah jalan.
Akses gang di area rumah itu, pun tertutup puing-puing bangunan.
Lantas, keesokan harinya, semua petugas PPSU dari Kelurahan Jembatan Besi membantu membereskan bangunan tersebut.
Kini akses jalan di kawasan ini sudah bisa dilewati oleh warga sekitar.
Baca juga: Detik-detik Rumah 3 Lantai Roboh di Bandung, Nyaris Timpa Nenek Sakit, Ini Kesaksian Warga
Kesaksian Warga Sekitar
Sementara tetangga Salim, yakni Susianti (56) mengaku tak bisa keluar rumah lantaran akses jalannya tertutup.
Akses jalan dekat rumahnya tertutup reruntuhan puing-puing bangunan rumah Salim yang ambruk.
Meski demikian, Susianti tak merasa kesal meski terjebak hingga proses pengiriman dan pengantaran usahanya tertunda.
Ia justru iba dengan musibah yang menimpa Salim dan keluarganya.