TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan tidak terbiasa dipanggil sebutan Bang.
Sebagai orang Jawa, Pramono mengatakan sudah akrab dipanggil Mas. Oleh karena itu, Pramono Anung mengatakan tidak akan memilih disapa Bang, walau sapaan itu identik dengan penyebutan di Betawi.
Hal tersebut disampaikannya dalam peresmian “Rumah Bersama Pramono Anung-Rano Karno” di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).
Baca juga: Tekad Pramono-Rano Bangun Balai Rakyat: Tempat Gotong Royong, Cegah Tawuran
"Maka saya bilang sama Bang Rano (Karno), 'Bang, kalau kita maju tidak ada politik identitas'. Bahkan saya pribadi awalnya mau diubah menjadi Bang Pram," jelas Pramono.
Namun, apabila dirinya dipanggil Bang Pram, Pramono mengaku belum terbiasa. Sebab, sebagai pria berdarah Jawa, ia lebih akrab dengan panggilan 'mas'.
"Nanti saya malah lupa, gak noleh. Udah lah, panggil aja Mas Pram, wong saya orang Jawa," imbuhnya.
Karena itu, Pramono menyebut lebih baik sebutan bang disematkan pada Rano Karno yang memang dari awal dikenal dengan sebutan Bang Doel.
"Mau dipanggil 'bang' juga nggak pas, Wajahnya enggak bang-bangan Maka yang Bang udahlah, biar Bang Doel aja, Saya 'mas' saja," ucapnya.
Pramono sendiri merasa cocok berpasangan dengan Rano Karno di Pilkada DKI ini. Meski jarang berkomunikasi awalnya, kini ia merasa punya kecocokan kuat dengan pemeran Doel dalam sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" itu.
"Kombinasi ini, saya jujur sejujur-jujurnya begitu kami berdua pada hari pertama setelah mendaftar tampil di semua stasiun tv nggak pernah berbagi atau apapun langsung 'klek' nyambung chemistry-nya sama," pungkasnya.
Baca juga: Pramono Anung Janji akan Sambungkan MRT dari Ancol ke JIS
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, dalam acara tersebut para relawan sudah memenuhi Gedung Joang sejak pukul 15.00 WIB.
Pramono tiba lebih awal sekitar pukul 16.24 WIB, mengenakan jaket parasut hitam dan celana bahan hitam.
Sesampainya di lokasi, Pramono disambut antusias oleh para relawannya. Deklarasi berlangsung di lantai tiga Gedung Joang.
Saat memasuki ruangan, Pramono disambut dengan shalawat dan iringan rabana.