Tidak tanggung-tanggung, C juga meminta alamat kantor tempat ibu CS bekerja, agar nanti ketika bawahannya itu tidak menuruti perintahnya, maka C akan meneror ibu korban.
Dikatakan CS, atasannya itu kerap marah tanpa sebab, kemudian memberikan hukuman fisik kepadanya.
"Seingat aku sih dia enggak marah ya. Dia kayak benar-benar tanpa alasan aja pengin menyiksa aku," kata CS.
C Minta CS Sakiti Diri Sendiri
Disebutkan juga bahwa CS pernah dipaksa oleh C untuk menyakiti dirinya sendiri.
CS diminta menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali.
Selain itu, CS juga diminta untuk lari turun tangga dari lantai satu ke lantai lima sebanyak 45 kali dalam semalam.
Tak cukup hanya itu saja, CS juga pernah diminta untuk membenturkan kepalanya sendiri ke dinding hingga muncul benjolan pada keningnya.
Karena mendapatkan perlakuan yang demikian, CS melaporkan C ke Polda Metro Jaya sejak awal September 2024.
la berharap, agar kasus ini segera ditindaklanjuti. Perusahaan itu sendiri diketahui sudah tutup.
Adapun, CS menjadi korban kekerasan C sejak 2022 lalu.
"Sebenarnya (kekerasan) sudah dimulai dari 2022," kata CS saat diwawancarai Kompas.com di salah satu mal yang ada di Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2024).
Awalnya, kata C, atasannya itu merupakan seseorang yang baik kepada para karyawannya.
C sangat senang mengajak karyawannya berkumpul bersama dan mentraktir makan mereka.
Bahkan, C juga pernah mengajak CS untuk menginap di hotel berbintang.
Karena kebaikan atasannya tersebut, CS menaruh percaya sehingga menuruti semua perintahnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, C mulai menunjukkan sifat aslinya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Kompas.com)