News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Mayat Mengapung di Bekasi

Polri Jalankan Misi Kemanusiaan dalam Kasus Kematian Tujuh Remaja di Kali Bekasi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi mengatakan proses identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab kematian ini bagian dari rangkaian misi kemanusian yang dijalankan oleh Polri

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menjalankan misi kemanusiaan dalam mengungkap kasus kematian tujuh remaja yang ditemukan di Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.


Hal itu seperti disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (25/9/2024).


"Proses identifikasi jenazah untuk mengetahui penyebab kematian ini bagian dari rangkaian misi kemanusian yang dijalankan oleh Polri,” ucapnya.

Baca juga: KPAI Dalami Dugaan Penggunaan Senjata oleh Polisi dalam Kasus Tewasnya 7 Remaja di Kali Bekasi


Ade Ary memastikan Pusdokkes Polri melakukan proses identifikasi sesuai prosedur.

 

"Penyebab kematian ketujuh jenazah dilakukan secara profesional, proporsional dan manusiawi agar jenazah dapat diserahkan kepada keluarganya," jelasnya.


Polda Metro Jaya bekerja sama dengan satuan kerja Polri di antaranya Tim Disaster Victim Identification (DVI), RS Polri, Puslabfor Bareskrim Polri, Pusinafis Bareskrim Polri, dan Pusdokkes Polri.


Selain itu juga melibatkan ahli dari Fakultas Kedokteran UI serta RSCM.


"Mereka mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban yang meliputi data primer (gigi, sidik jari, DNA) dan data sekunder (pakaian terakhir yang digunakan korban, tanda lahir, tato)," jelasnya.


Seusai identifikasi terhadap jenazah kemudian didapatkan data post mortem dari tubuh korban.

 

Post mortem meliputi sidik jari, golongan darah, DNA, serta konstruksi gigi, foto diri korban beserta pakaian atau barang yang melekat saat ditemukan.


Kedua kelompok data tersebut selanjutnya dicocokkan dalam proses rekonsiliasi.

Baca juga: Satu dari 7 Mayat Kali Bekasi Langsung Dimakamkan di Rawalumbu

“Misi kemanusiaan Polri ini ketika ada penemuan jenazah dilakukan identifikasi secara ilmiah kemudian hasil akhirnya dapat dikembelokan kekeluarga, ini lah misi kemanusiaan yang kami lakukan,” imbuh Ade Ary.


Polda Metro Jaya menjamin penyelidikan peristiwa ini dilakukan secara scientific crime investigation guna menjaga transparansi dan akuntabilitas.


Dua Mayat Terindentifikasi


Polisi telah mengidentifikasi dua mayat dari total tujuh mauat yang mengambang di Kali Bekasi Jatiasih.


Dua jenazah yang telah teridentifikasi yakni Muhammad Rizki (19) dan Ahmad Davi (16).


"Total jenazah yang teridentifikasi sampai hari ini adalah dua jenazah," kata Karo Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Selasa (24/9/2024).


Eddy menuturkan dua jenazah itu teridentifikasi didasarkan atas data gigi, sidik jari, medis, dan properti barang yang dikenakan. 


“Jenazah perfama yang diidentifikasi no PM 008/IX/2024, cocok dengan data AM No. 001, teridentifikasi sebagai Muhammad Rizki, laki-laki (19), alamat Kampung Bojong Menteng, RT 01, RW 01, Kelurahan Bojong Menteng Rawa Lumbu, Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Ahmad Davi, Korban Tewas Mengambang Kali Bekasi Dibawa Pulang


Kedua, lanjut dia, jenazah No PM 0048/IX/2024, cocok dengan data AM No.002 , teridentifikasi sebagai Ahmad Darwi, laki-laki (16), alamat Bantar Gebang Utara, RT 02, Rw 04, Kel. Bantar Gebang, Kota Bekasi, berdasarkan data gigi, sidik jari, medis dan properti.


“Sehingga jumlah total jenazah yang teridentifikasi sebanyak 2 jenazah dari 7 yang ditemukan,” urainya.


Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdokkes Polri Brigjen Prima Heru Yulijartono, memastikan identifikasi jenazah yang dilakukan mengedepankan prinsip kehati-hatian.


"Tim sudah berupaya maksimal melakukan identifikasi dan untuk memastikan penyebab kematian proses dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," ucap dia.


Untuk diketahui, sebelum menemukan 7 mayat itu, polisi sempat mengamankan 22 orang, 6 senjata tajam, dan 30 unit motor. 


Tiga remaja ditetapkan sebagai tersangka dari 22 orang yang diamankan, mereka diduga hendak melakukan tawuran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini