News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Mayat Mengapung di Bekasi

Tewas di Kali Bekasi, Muhamad Davi Seharusnya Masuk Sekolah Hari Pertama

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situasi rumah duka Muhamad Davi (16), di Jalan Sawo, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (24/9/2024). Muhamad Davi adalah satu dari tujuh remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu, 21 September 2024. 

Sebab, Davi sudah putus sekolah sejak beberapa bulan lalu.

Ayah kandung Davi, Tamin, menyampaikan kisah pilu mengenai putra bungsunya itu yang telah putus sekolah saat duduk di bangku kelas tiga SMP.

"Jadi, kalau teman-temannya yang itu sih (pertemuan di Kali Besar), saya yakini enggak ada yang kenal. Karena dia putus sekolah dari SMP tahun ini tuh," ucap Tamin.

Ayah Davi mengatakan, sang anak tidak mendapatkan ijazah sebagai bukti kelulusan, lantaran tidak mengikuti ujian yang telah dijadwalkan sekolah. Ia menyebut, saat hari ujian berlangsung, Davi justru bermain ke rumah temannya.

"Ya kalau di rumah mah (bilang ke orang tua) berangkat (sekolah), cuma kalau bohong enggak tahu," ujar Tamin.

Awal mula penemuan 7 mayat di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024), dua jasad ditemukan berdempetan, tiga lainnya tertelungkup seperti batu. (Kolase Tribunnews.com: Tribunnews.com/Reynas)

Mengetahui Davi putus sekolah, pihak keluarga sebenarnya telah mendaftarkan Davi untuk mengikuti Paket B. Hal itu dilakukan agar Davi mendapatkan ijazah setara SMP.

Kakak Davi, Sofyan, menyebut sang adik sejatinya dijadwalkan masuk sekolah hari pertama paket B pada Minggu (22/9/2024).

Sang adik bersekolah lagi setelah gagal lulus di sekolah menengah pertama (SMP).

Namun, takdir berkata lain, pada hari yang sama pihak keluarga justru mendengar kabar bahwa Davi menjadi satu di antara tujuh remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.

"Jadi, dia (Davi), kita daftarin di paket, Paket B. Jadi hari Minggu disuruh ke sekolahan katanya, disuruh pelajari aplikasi apa, karena sekarang bisa online. Jadi, dia masuknya paket B, SMP. Jadi biar lulus tahun ini SMP-nya," kata kakak laki-laki Davi.

Baca juga: Bagaimana Bisa 3 Balita Tewas Terbakar Sekaligus di Cipinang? Terungkap Keberadaan Orang Tua Korban

Di sela-sela perbincangan antara ayah dan kakak Davi bersama Tribunnews, ibu kandung Davi, Sopur, menyampaikan ada firasat-firasat yang dirasakan pihak keluarga sebelum tragedi Kali Bekasi terjadi.

Kata Sopur, tak seperti biasanya, sebelum berangkat menuju ke lokasi tempat kejadian tragedi Kali Bekasi, Davi sempat menunjukkan pakaian dan kalung kesehatan milik ibundanya kepada para keponakannya yang kira-kira berusia sebaya dengan Davi.

Ibunda Davi juga mengatakan, tak seperti biasanya, sang putra sempat merapihkan barang-barang di rumah dan memasukkan motor kesayangannya ke dalam kamar.

Selain itu, kakak Davi, Sofyan, juga membenarkan bahwa sang adik sempat meminta ibundanya untuk mencium-cium wajah mendiang Davi.

Melinda, ibunda dari Vino Satriani (15) yang diduga menjadi salah satu dari 7 remaja yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi Jawa Barat, saat berdebat dengan petugas DVI Polri di RS Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Melinda bersama sejumlah orang yang mencari anggota keluarga yang hilang meminta izin kepada petugas untuk melihat jenazah. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini