”Kemarin ke sana ke RS Polri, ya itu udah berbentuk jenazah, yang udah nggak selamat gitu,” ujarnya.
Sinawati mengungkapkan, dirinya sebenarnya tak memiliki firasat apapun akan ditinggal oleh sang suami. Sebab, sesaat sebelum berangkat bekerja pada Kamis (31/10) malam, dia dan sang suami, Rahmat tidak ada pembicaraan.
Namun, tiba-tiba cerita Sinawati terhenti. Dia pun mengingat pembicaraan terakhirnya dengan sang suami, Rahmat pada Kamis (31/10) siang.
Di momen itu, dia dan sang suami Rahmat berbincang saling menguatkan dan berjanji untuk bersama-sama hingga hari tua di sebuah kaca lemari di dalam rumahnya.
Sinawati juga mengungkapkan, sang suami, Rahmat berkata untuk bersama-sama menjaga ketiga anak mereka tumbuh dewasa dan menjadi orang sukses. Di saat menceritakan itu, air mata dan tangis Sinawati pecah seketika.
”Dia (Rahmat) berangkat malam, nggak ada saya firasat apa-apa. Dia berangkat malam, cuma siangnya aja saya ngobrol sama dia sambil ngaca gitu. ‘Kita udah tua ya?’, ‘iya udah tua’. Terus dia bilang, ‘kita sama-sama jagain ya. Kita sampai tua jagain anak-anak, sampai anak-anak sukses’. Dia cuman ngomong gitu aja,” cerita Sinawati sambil menangis.
“Pas siang pulang kerja tuh ya, jam 11.00 WIB. Dia ngomong lagi ‘kita sama-sama kuat, kita sama-sama jalani hidup ini ya’,” sambungnya.
Sebelum berangkat kerja pada Kamis malam, Sinawati juga tak terlibat perbincangan dengan sang suami, Rahmat. Saat itu, Rahmat hanya berpamitan kepadanya untuk berangkat kerja.
Namun, ada hal yang berbeda saat malam sebelum Rahmat meninggalkan rumah. Anak perempuan mereka yang berusia 4 tahun secara spontan mengantar Rahmat sampai ke sepeda motor. Bahkan, sang anak membawakan helm untuk ayahnya berangkat kerja.
”Dia nggak ngomong apa-apa, berangkat kerja. Dia cuma pamit anak saya doang yang kecil. Ngikutin dia sampai di depan. ‘Ayah helmnya nih’ katanya, ‘oh iya dedek’. ‘Ayah hati-hati ya kerjanya, dedek tungguin’.
Cuma yang kecil aja, yang punya firasat kali, udah ada perasaan kali,” ujarnya sambil meneteskan air mata. “Saya nggak ada perasaan apa-apa. Soalnya dia juga nggak ngomong apa-apa,” lanjutnya.
Sinawati juga menceritakan bahwa anak perempuan mereka sempat menanyakan kabar ayahnya, Rahmat yang tidak kunjung pulang ke rumah pada Jumat malam. Bahkan, sang anak sempat ingin tidur dengan ayahnya sambil berlinang air mata.
”Anak bontot, sangat disayang sama bapaknya. Semalam pun nangis, namanya anak perempuan, kan masih dekat dengan ayahnya. ‘Ayah belum pulang-pulang. Kenapa bunda nangis? Emang ayah sakit?’, ‘Tak apa-apa, udah bobo aja’,” cerita Sinawati.
“Dia (anak perempuannya) mau bobo sama ayah. Sambil nangis, sambil berlinang air mata itu dia,” sambung dia.