Ustaz tersebut pun sempat mendengar sedikit perbincangan antar keduanya karena lokasinya yang masih berdekatan.
Saat itu, kata dia, ustaz tersebut mendengar bahwa terduga pelaku meminta korban untuk menaikkan kendaraan motornya ke halaman rumah.
Selain itu, terduga pelaku pun sempat menawarkan kopi kepada korban yang merupakan pelajar SMK swasta di Kota Bogor tersebut.
"Ustaz sempet denger si terduga sama si korban ini, 'Naikin aja motornya' dinaikinlah sama korban, 'mau ngopi ngga?' penawaran si terduga ke si korban, kata si korban 'engga deh', 'ngopi aja yah', timpal lagi si terduga pelaku," ungkapnya.
Namun percakapan keduanya hanya terdengar oleh sang ustaz sampai di situ, sebab ustadz tersebut tak menaruh kecurigaan apapun dan berlalu pergi menuju masjid.
"Karena kan makin jalan makin jauh dari rumah terduga pelaku ini," katanya. Sumarna menduga Agil datang ke rumah HS untuk menjual handphone.
Sumarna melihat video terakhir sebelum korban tewas. Kata Sumarna dalam video tampak Agil memberi kabar pada HS.
"Korban ini merekam posisi dia di depan SMP, mungkin dia komunikasi dengan si terduga pelaku 'saya ada di sini', mungkin," kata Sumarna.
Dalam video tampak pula Agil Febriyan membawa sejumlah handphone, satu di antara iPhone.
"Rekaman dia itu ke arah depan. Di dashbord ada HP, di sini (paha sebelah kiri) ada dus HP merek iPhone, yang di dashbord saya enggak tahu itu merek apa," kata Sumarna.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan terduga pelaku HS.
"Masih kita lakukan pendalaman, pelakunya masih kita kejar juga," kata Kompol Iwan Wahyudi.
Laporan Reporter Muamarrudin Irfani | Sumber: Tribunnews Bogor