"Saudara A ini kita lakukan pengembangan terlebih dahulu yang nantinya akan kita mintai keterangan lebih lanjut," ungkap Purbawa.
Proses penyelidikan terus berlanjut, dan kini sudah ada tujuh orang yang diperiksa sebagai saksi.
Kronologi Penembakan
Kejadian yang menegangkan ini bermula ketika Ajat menyewa mobil jenis Honda Brio RS Urbanite dari Makmur Jaya.
Agam Muhammad Nasrudin, anak dari Ilyas, menceritakan bagaimana situasi berawal dari upaya penggelapan mobil tersebut.
"Kami cek GPSnya dan ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang," ungkap Agam, Jumat.
Hal ini menandai dimulainya pengejaran yang berujung pada insiden yang menewaskan ayahnya.
Pengejaran yang dramatis berlangsung hingga ke rest area Balaraja, di mana terjadi bentrokan antara tim Ilyas dan para pelaku.
Baca juga: Sang Anak Ungkap Keceriaan Terakhir Bos Rental Mobil Sebelum Tewas Ditembak Oknum TNI AL
Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.
Menurut Agam, sebelum aksi penembakan terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh Ilyas dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.
"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata dia.
"Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api."
"Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," lanjutnya.
Suara tembakan yang mengenai ayahnya, dan seorang rekannya membuat situasi Kamis dini hari itu mencekam.
Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku yang membawa dua mobil, kabur.