TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menegaskan pemerintah sudah memikirkan langkah antisipasi bila pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi ditunda.
"Kalau
ditunda, itu sesuatu yang sudah kita antisipasi baik untuk bisa
diimplementasikan," ujarnya, di Jakarta, Jumat (25/2/2011).
Antisipasi
itu juga menurutnya, dari sisi keuangan pun sudah dipertimbangkan
pemerintah kalau program ini ditunda pelaksanaannya pada awal April
nanti.
"Dari sisi keuangan, kita melihat penundaan pengaturan
implementasi BBM ini itu ada implikasi keuangannya. Tapi itu sudah kita
antisipasi, kalau tidak dilaksanakan di April," tegasnya.
Dia melanjutkan antisipasi pemerintah bukan hanya pada tingkat jika penundaan pada tahap awal di Jabodetabek saja. Melainkan pertimbangan antisipatif sampai dengan tingkat Pulau Jawa pun sudah dipikirkan.
Untuk
itu, pihaknya nantinya juga akan berkonsultasi dengan menteri ESDM, BPH
Migas, dan Pertamina untuk menutup beban akibat penundaan.
Agus
melanjutkan antisipasi agar dengan penundaan pembasan BBM bersubsidi
tidak mengakibatkan peningkatan subsidi. Sehingga dengan itu, anggaran
subsidi tidak tembus Rp 3-6 triliun.
"Kita
melakukan antisipasi. misalnya kita kan sudah dalam proses mengeluarkan
Inpres penghematan, penghematan di seluruh Kementerian/Lembaga (K/L)
bisa menghemat pengeluaran yang tidak produktif seperti rapat-rapat,
konsinyering, dan perjalanan dinas, dan lain-lainl, itu bisa dikurangi
dan kita bisa memperoleh dana antara Rp 15-20 triliun, itu juga
merupakan cadangan-cadangan yang bisa kita gunakan untuk kehati-hatian,"
jelasnya.
Menkeu: Pemerintah Telah Antisipasi Kalau Ditunda
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger