TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) M Nuh membuka semua opsi untuk menyelesaikan masalah tawuran pelajar yang kerap terjadi antara SMAN 6 dan SMAN 70. Termasuk, pilihan kemungkinan kedua sekolah harus dilebur menjadi satu.
Namun, Mendikbud belum mau membicarakan tentang sanksi yang akan diberikan terhadap dua institusi pendidikan, maupun manajemen sekolah.
"Kami saat ini fokus bagaimana membangun dua komunitas itu. Apakah statusnya diturunkan dari RSBI, itu kewenangannya ada di provinsi. Kami mendorong untuk rekonsiliasi membangun dua saudara bisa hidup berdampingan," tutur M Nuh di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Dalam rangka mencegah terjadinya tawuran antar-pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 yang sudah memakan korban jiwa, menurut M Nuh semua opsi terbuka.
"Merger pun kami buka," ucapnya.
Saat ini M Nuh pun sudah bertemu dengan pengamat pendidikan Arif Rachman, untuk membicarakan solusi penanganan masalah tawuran antar-dua sekolah, yang seakan-akan terus dipelihara.
Saat ini juga sudah dibuat satgas untuk menangani tawuran, yang anggotanya terdiri dari berbagai elemen.
"Satgas atau tim khusus terdiri dari unsur kedua sekolah, ikatan alumni, OSIS, beberapa tokoh masyarakat, pemerhati dan orang-orang yang berpengalaman di dunia pendidikan, serta Komite Sekolah. Mereka akan memberikan pendampingan," jelas Nuh. (*)
BACA JUGA