News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konvensi Demokrat

Rachel Maryam Kritik Iklan Capres Gita Wirjawan Pakai Anggaran Negara

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rachel Maryam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Rachel Maryam mengaku kecewa dengan koleganya Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan.

"Saya kecewa. Saya mengharapkan Gita Wirjawan bisa menjadi seorang menteri yang memiliki integritas. Ternyata dia hanya seorang yang oportunis," kata Rachel ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (27/9/2013).

Rachel mengkritisi tampilnya Gita Wirjawan yang juga Capres Partai Demokrat di acara musik anak muda Inbox SCTV, pagi tadi. Kehadiran Gita di acara itu mendapat banyak kecaman di Twitter karena lebih memilih menghadiri acara musik Live di Televisi ketimbang bekerja sebagai menteri.

"Keputusannya mengisi acara musik yang banyak banyolannya daripada berbuat sesuatu untuk memperbaiki kinerja kementriannya yang tidak begitu baik," kata Rachel.

Rachel juga mengkritik Iklan Gita Wirjawan sebagai Mendag yang berjubel dimana-mana.

"Belakangan ini juga kita tiba-tiba banyak lihat iklan Kementerian Perdagangan dimana-mana," kata Rachel. Memang iklan Gita sepertinya ada dimana-mana. Selain di billboar beberapa ruas jalan Jakarta, iklan Gita banyak dipajang di bus Damri, serta tempat duduk kereta api.

"Dengan terpampang wajah menterinya yang sangat besar dan fokus. Dan bukan mengedepankan pengiklanan program Kementriannya. Iklan-iklan ini lebih mirip iklan Capres dibanding dengan iklan Kementerian," ujar Rachel.

Padahal, kata dia, anggaran yang digunakan beriklan itu adalah anggaran negara.

"Ini pemborosan anggaran. Daripada anggaran Kementerian Perdagangan ini digunakan untuk membiayai iklan-iklan Kementerian yang modelnya semua sama yaitu Gita Wirjawan, lebih baik anggaran ini digunakan untuk hal lain dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.Sehingga apa-apa kita tidak perlu impor!" ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini