News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Gubernur Jatim

Kalah di MK, Khofifah Berkaca-kaca

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (dua kiri) bersalaman dengan Cagub Jatim, Soekarwo (kanan) usai mengikuti sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Jatim di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (7/10/2013). MK akhirnya menolak gugatan pihak Khofifah dan tetap memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sesuai dengan keputusan KPUD Jatim. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum kemenangan dan tangis haru terjadi sesaat Hamdan Zoelva Wakil Ketua MK membacakan putusan dan menutup sidang sengketa Pemilukada Jatim di ruang sidang.

Setelah disalami sejumlah pejabat Pemda Jatim, Soekarwo dan Saifullah yang duduk di kursi tengah atau tepat di hadapan majelis hakim MK, langsung berjalan menuju meja Pemohon, tempat Khofifah dan Herman berada.

Mulanya Saifullah yang mengenakan batik merah marun menyalami Herman dan Khofifah. Namun, Soekarwo harus mengantre untuk menyalami Khofifah dan Herman karena ada dua orang yang sedang bergantian menyalami pasangan nomor urut 4 itu.

Setelah mendapatkan kesempatan, Soekarwo langsung menyodorkan tangan kanannya ke Khofifah. Dan Khofifah langsung menyambut ajakan salaman Soekarwo itu.

Soekarwo hanya tersenyum saat menyalami Khofiah. Selanjutnya, Soekarwo menyalami Herman.

Saat meninggalkan ruang sidang, Soekarwo didampingi Saifullah langsung menjadi buruan awak media yang ingin mewawancarainya. Dengan badan terhimpit, Soekarwo menjawab singkat pertanyaan-pertanyaan para wartawan, termasuk respon atas putusan MK ini.

Soekarwo sesekali tersenyum saat memberikan jawaban ke awak media yang mewawancarainya.

Soekarwo mengucapkan Hamdallah karena proses sidang MK ini berakhir dengan putusan menolak gugatan kubu Khofifah-Herman dan sekaligus membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya dan Saifullah.

Menurut Soekarwo, sidang MK ini merupakan jalan terbaik sebagai bagian proses demokrasi.

"Semua kita serahkan hukum. Demokrasi berbanding lurus dengan hukum. Keputusan hukum itu berdasarkan fakta yang ada, yang kita lihat tadi," ujar Soekarwo.

Sementara, Saifullah atau akrab disapa Gus Ipul mengatakan, keputusan MK ini harus dihargai dan dihormati bersama, termasuk pihak Khofifah-Herman.

Menurutnya, saat ini sudah waktunya seluruh pihak yang berkompetisi dalam Pemilukada Jatim bersatu untuk membangun Jatim.

"Dalam suasana seperti ini, tidak ada pilihan lain kecuali bersyukur, bahwa Jatim selesai Pilkada, dan majelis hakim sudah ambil keputusan. Kami hargai dan hormati bersama," kata Saifullah.

Di sudut terpisah, puluhan awak media harus bersabar agar saat ingin mendapatkan pernyataan Khofifah mengenai putusan MK ini. Sebab, ia langsung diarahkan para pendukungnya menuju ruang tunggu sidang.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya Khofifah keluar dari ruang tunggu sidang dan memberikan pernyataan ke awak media.

Meski sudah tersenyum, ia tak dapat menutupi kekecewaan dan kesedihannya saat mengawali memberikan pernyataan ke wartawan pada sore itu. Tampak mata Khofifah berkaca-kaca saat itu.

"Kayaknya sulit yah berjuang tanpa uang di negeri ini. Tapi, saya Insya Allah akan terus berjuang semampu saya untuk menegakkan demokrasi, keadilan, kebenaran, kejujuran di negeri ini," ucap Khofifah dengan mata berkaca-kaca.

Entah apa yang dimaksud oleh Khofifah dari pernyataannya itu.

Ia enggan menjelaskan secara gamblang mengenai pernyataannya tersebut. Ia hanya menjelaskan ada ketidakadilan dalam pengambilan putusan dari kedelapan hakim MK ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini