Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Demokrat akan menggelar Temu Kader Nasional. Acara yang akan diikuti 10.000 kader Demokrat itu akan digelar di Sentul Internasional Convention Centre, Sabtu (26/10/2013) besok.
Anggota Dewan Pembina Demokrat Dede Yusuf mengatakan dalam pertemuan tersebut juga akan membahas soal survei. "Kami tidak mau suudzon kepada LSI dan IRC yang merilis peringkat survei PD di posisi ketiga dgn kisaran suara 7-10%, kami hormati itu sebagai hasil riset empiris dan akademik," kata Dede dalam keterangan pers, Jumat (25/10/2013).
Ia mencontohkan pengalaman saat di Pilgub Jabar yang selalu disurvei tertinggi tapi pada hari pemilihan hasil berbeda. "Suara PD masih memungkinkan untuk rebound dgn energi positif seluruh kader PD," tuturnya.
Menurut Dede, survei adalah parameter yang harus disikapi cerdas daripada sekadar perdebatkan metodologi dan akurasinya. "Yang namanya obat selalu pahit tapi membawa kesembuhan, sedangkan permen selalu manis tapi membawa penyakit. Jadi lebih baik kami telan bulat-bulat obat itu meskipun pahit rasanya yang penting kami selalu sikap positif yang menghadapinya," ungkapnya.
Selain itu, pertemuan tersebut juga bertujuan untuk optimalisasi Konvensi Capres Partai Demokrat sebagai jalan baru mencari pemimpin nasional.
Infrastruktur PD di daerah, kata Dede, akan memberi kesempatan yang sama kepada 11 capres untuk turun ke bawah bersama-sama menggerakkan mesin partai agar bisa berlari kencang. "Konvensi ini hajat bersama yang juga harus dioptimalkan bersama," ujar Dede.
Dede menegaskan ke-11 peserta capres konvensi Demokrat merupakan kader-kader terbaik bangsa yang harus diberi kesempatan menampilkan potensi dan gagasannya. Ia membantah bila konvensi untuk menandingi capres dari partai lain yang lebih populis daripada 11 capres PD. "Melainkan proses seleksi dan rekrutmen politik yang merupakan salah satu fungsi parpol. Kami sadar juga ada upaya pembusukan terhadap kredibilitas konvensi seolah-olah sandiwara politik sehingga publik meragukan proses dan hasilnya," katanya.
Ia menegaskan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memihak kepada salah satu calon presiden. "Beliau Demokrat sejati, bukan Demokrat kecengan, beliau beri kesempatan yang sama kepada semua peserta, itu sudah dibuktikan sejak lama beliau tidak pernah paksakan nama tertentu kepada kami," katanya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu menganggap justru ada pihak luar yang mungkin khawatir dan tidak nyaman dengan proses konvensi yang terbuka, fair dan transparan ini.
"Mungkin pihak luar itu kuatir PD akan bisa rebound Jika konvensi ini sukses, maka dari itu ada upaya untuk dari mereka untuk membuat konvensi seolah tidak kredibel. Kami sudah terbiasa di-bully seperti itu, biar waktu yang membuktikannya," katanya.