TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat, Dr Mohamad Ikhsan Modjo, merasa perlu menjelaskan soal aksi penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Perlu dijelaskan bahwa Presiden tidak pernah membicarakan kebijakan pada percakapan telepon," kata Ikhsan dalam keterangannya, Jumat (22/11/2013).
Satu hal yang pasti, menurut Ikhsan, penyadapan itu salah dan apa pun isi percakapan itu bukanlah urusan Australia.
"Publik juga diharapkan bisa mengenali dengan tenang dan dewasa berbagai gosip politik yang bertujuan memanfaatkan keadaan dan membelokkan fokus perhatian," kata Ikhsan.
Terutama, lanjut Ikhsan, di saat semua elemen bangsa sedang diminta untuk membela martabat bangsa dari perilaku Australia yang salah.
"Presiden juga memohon restu dan dukungan publik untuk terus menjaga martabat bangsa, yang diwujudkan dengan mendorong pemerintah Australia memperbaharui komitmen untuk menhormati negara tetangga dan menjalankannya dengan beretika," ujarnya.