TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menganggap wajar usulan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Panglima mengusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat anugerah Jenderal Besar.
"Apresiasi terhadap SBY sah-sah saja. Pak Harto dan Pak Nas (Abdul Haris Nasution) Jenderal Besar, SBY layak juga. Soal SBY kemudian menolak gelar, itu kesantunan dan kerendah-hatian," kata Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan ketika dikonfirmasi, Jumat (10/1/2014).
Pohan memiliki alasan yang menjadikan SBY layak menerima gelar Jenderal Besar. Sebab, SBY prajurit dan jenderal yang konsisten.
"Beliau terdepan dan peletak dasar reformasi TNI, bersama jenderal lain," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Pohan mengatakan SBY tidak pernah terindikasi melanggar HAM, penculikan dan pembantaian. Selain itu saat menjabat Menkopolhukam, kata Pohan, SBY konsisten mengedepankan dialog dalam resolusi konflik seperti GAM di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Kalau jenderal atau figur lain, garis keras dan solusi senjata. Saat menjadi Presiden, Aceh damai, sesuatu uang dulu tak terbayangkan. Konsistensi SBY menjaga netralitas dan profesionalitas TNI, juga jelas," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Jenderal Moeldoko mengusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat anugerah Jenderal Besar.
Hal ini, menurutnya, bisa dilihat atas semangat Presiden SBY untuk membangun kekuatan TNI yang handal.
"Semangat yang kuat dari bapak Presiden membangun kekuatan TNI yang handal, kami bersepakat, tidak salah kiranya kalau Jenderal Purnawiranan Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan anugerah Jenderal Besar Susilo Bambang Yudhoyono," ungkap Jenderal Moeldoko, dalam sambutannya dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri, di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)-PTIK, Jakarta, Kamis (9/1/2014) kemarin.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi usulan Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI), Jenderal Moeldoko agar Presiden SBY mendapat anugerah Jenderal Besar.
Melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi, Presiden menyampaikan terimakasih atas apresiasi Panglima TNI tentang berbagai hal yang telah dilakukan SBY selama menjabat Presiden. Utamanya dalam meningkatkan kekuatan pertahanan, meningkatkan modernisasi alutsista TNI, dan kebijakan lain untuk memajukan TNI. Namun SBY menolak gelar tersebut.
"Yah terus terang beliau menolak dalam hal ini. Tapi kita mengapresiasi apa yang disampaikan panglima TNI tadi, apa-apa yang dilakukan, sejumlah kebijakan beliau untuk memajukan TNI itu memang benar adanya. Tapi sekali lagi tidak memerlukan penghargaan seperti itu, karena sekali lagi itu memang kewajiban Presiden," tuturnya.