Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo, yang kekinian menjadi tersangka kasus Pajak Bank Central Asia, ternyata memiliki predikat buruk di mata internasional, terutama Amerika Serikat.
Hadi Poernomo, dinilai sebagai "tokoh terkorup dari para koruptor pajak" oleh pemerintah AS. Sementara di kalangan pebisnis berskala internasional, ia dianggap sebagai "birokrat kotor".
Predikat tersebut, melekat pada diri Hadi sejak menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI.
Bahkan, karena praktik kotornya tersebut, AS melalui agen intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA), menggelar "operasi" untuk menjatuhkan Hadi Poernomo dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak pada tahun 2006 silam.
Hal tersebut, terungkap dalam kawat diplomatik rahasia berkode JAKARTA 00005420 001.2 OF 004, seperti yang dilansir dari laman wikileaks.org, Minggu (4/5/2014).
Dalam kawat rahasia itu, agen CIA menggambarkan Hadi sebagai sosok angkuh nan arogan. Pemerintah AS, kesal terhadap tindakan Hadi yang mencekal terhadap wajib pajak yang tengah diperiksa.
Hadi, masih menurut surat rahasia tersebut, merupakan orang yang menjadi "teladan" anak buahnya dalam praktik suap menyuap perkara pajak di instansinya.
Bahkan, berdasarkan laporan agen CIA, hadi tidak segan-segan memonitor harta wajib pajak menggunakan foto satelit untuk memuluskan praktik kotornya tersebut.
"Di bawah kepemimpinan Hadi, kedisiplinan petugas pajak menipis. Surat ketetapan pajak menjadi norma untuk memaksa perusahaan bernegosiasi (suap)," lapor agen CIA dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks tersebut.
Laporan intelijen itu juga mengutip ungkapan rasa gembira dari para pebisnis, setelah Hadi Poernomo berhasil dilengserkan dari kursi Dirjen Pajak Kemenkeu RI.
"Orang terkorup dari para koruptor di Dirjen Pajak akhirnya bisa dijatuhkan. 'Pria yang tidak terkalahkan' itu akhirnya dapat digulingkan. Ini adalah peristiwa menakjubkan."
Bahkan, komentar dalam dokumen tersebut mengungkapkan rasa gembira intelijen atas kejatuhan Hadi Poernomo. Mereka menulis: "The Mighty Have Fallen", si kuat telah jatuh.
Hingga berita ini dimuat, belum diperoleh konfirmasi dari mantan Dirjen Pajak Kementeriaun Keuangan Hadi Poernomo. (*)