News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI Bantu Operasi Perbatasan Lawan Gerakan Separatis di Papua

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Yonif 641 Raider memeriksa patok A54 yang merupakan penanda batas Indonesia-Malaysia di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar, Minggu (25/5/2014). Pasukan ini merupakan pasukan tambahan yang diperbantukan untuk Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia karena adanya gejolak keamanan di kawasan Tanjung Datuk, Temajuk, Sambas. (Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Mayjen TNI M Fuad Basya mengatakan TNI sudah memperketat setiap wilayah di perbatasan Papua. Pengamanan itu menghalau bila ada penyusupan serta orang-orang yang keluar masuk di Indonesia tanpa izin.

"Pada umumnya di sana (Papua) operasi perbatasan. Pengamanan perbatasan agar tidak terjadi penyusupan keluar masuk di Indonesia," ujarnya kepada wartawan dalam acara diskusi di Sekertariat Oi Iwan Fals di Jalan Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2014).

Fuad menuturkan Papua merupakan wilayah tertib sipil. Alhasil, semua keamanan tanggung jawab Polri. Namun, kata dia, TNI tetap membantu bersama-sama melakukan operasi. Langkah itu diambil TNI dalam menghadapi gerakan separatis di tanah Papua.

"Keamanan semuanya itu karena di sana itu adalah tertib sipil semua tanggung jawabnya Polri. Contoh kejadian kemarin penembakan terhadap Polri, kemudian mereka meminta bantuan kepada kami, kami operasi sama-sama," kata Fuad.

Fuad menegaskan sudah menjadi tanggung jawab dan kewajiban TNI membantu Polri dan pemerintah dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Persatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam hal ini membantu melawan gerakan saparatis di Papua.

"Pasti 100 persen (kami bantu melindungi masyarakat Papua)," imbuhnya.

Sebelumnya penembakan terjadi di dua tempat di Papua. Diduga, pelakunya adalah kelompok sipil bersenjata. Akibatnya, seorang warga sipil meregang nyawa.

Pada Rabu (16/7/2014) lalu sekitar pukul 14.15 WIT, mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak, saat membawa bahan sembako untuk masyarakat dihadang dan ditembaki Kelompok Sipil Bersenjata (KSB).

Selain seorang korban--yang merupakan sopir--tewas, dua lainnya terluka akibat tembakan. Sementara empat mobil merek Mitsubishi Strada dibakar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini