News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Indef: Jokowi-JK Harusnya Lakukan Diversifikasi Energi

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI terpilih, Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (kiri) dan Ketua Tim Pemenangan pasangan Jokowi-JK, Puan Maharani (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai menggelar dialog dengan Pimpinan Fraksi DPR RI di Jakarta, Selasa (26/8/2014). Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih tersebut tengah menggodok nama-nama yang akan menjadi anggota kabinet dalam pemerintahannya kelak. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai kenaikan dan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dapat memperbaiki cadangan energi dalam negeri. Sehingga diperlukan langkah cepat pengalihan BBM ke gas.

"Ini harusnya ditempatkan dalam konteks yang lebih luas lagi, perlu reformasi energi," kata Peneliti Indef, Fadil Hasan di kantornya Jalan Bata Merah, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).

Menurut Fadil, langkah satu poin yang harus segera dijalankan pemerintah ke depan yakni diversifikasi energi seperti ke gas dan bahan bakar nabati.

"Kalau pakai gas ini sangat murah, sehingga pemerintah enggak perlu mensubsidinya seperti BBM," cetusnya.

Fadli pun mengatakan, cadangan energi minyak di Indonesia diperkirakan hanya mampu bertahan 14 tahun ke depan. Dengan begitu, langkah secara jelas sangat dibutuhkan saat ini guna menjaga ketersediaan energi dalam negeri.

"Kalau habis, pastinya kita akan impor. Kita berharap pemerintahan baru tidak seperti sebelumnya, yang programnya banyak dibicarakan daripada dijalankan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini