News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenparekraf Minta Anggaran Siapkan Pelabuhan Pariwisata

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Turis asing penumpang kapal pesiar MV Discovery saat bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Minggu (29/1/2012). Kapal yang telah berlayar selama 21 hari dan membawa sekitar 300 wisatawan asing ini telah singgah di sejumlah negara di kawasan Asia seperti Hongkong, Jepang, Malaysia dan Singapura.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) minta diberi peluang untuk membangun dan menggarap pelabuhan pariwisata sebagai tempat transit bagi yacht atau kapal pesiar yang akan melancong ke berbagai destinasi potensial di Tanah Air.

"Beri kami peluang termasuk anggaran untuk menyiapkan pelabuhan pariwisata sehingga yacht-yacht dari luar negeri punya infrastruktur yang nyaman untuk bisa masuk ke Indonesia," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kemenparekraf Achyaruddin di Jakarta, Sabtu (4/10/2014).

Ia mencontohkan jika Kemenparekraf diberi anggaran khusus Rp100 miliar saja per tahun maka sudah bisa membuat pelabuhan pariwisata sebanyak 10 titik sehingga dalam tiga tahun saja hampir seluruh titik-titik singgah potensial bagi yacht rampung digarap.

Achyaruddin mengaku tidak akan mengambil kewenangan Kementerian Perhubungan untuk membangun dan menggarap pelabuhan yang sudah diatur dalam peraturan resmi.

"Yang kami minta cuma dikasih kesempatan untuk membangun marina sebagai titik singgah yacht bukan pelabuhan besar seperti yang sudah diatur peraturan legal itu," katanya.

Kemenparekraf saat ini sudah memiliki 38 titik singgah sederhana yang telah disinggahi yacht-yacht asing dan telah diinformasikan kepada yachter dunia.

"Tapi kami informasikan kepada mereka bahwa titik singgah ini jangan dianggap kita bisa mendapatkan semua yang kita bayangkan ada di sini. Masih serba terbatas tapi lumayan bisa disinggahi," katanya.

Menurut Achyaruddin, pihaknya bahkan sudah melatih masyarakat setempat sebagai pemandu wisata dan membekali mereka dengan kemampuan bahasa dan hospitality sehingga bisa memfasilitasi wisatawan yacht yang singgah.

Kemenparekraf bahkan telah mendorong pemerintah daerah setempat untuk turut serta mengorganisir potensi itu.

Achyaruddin menilai wisata kapal pesiar sangat potensial untuk digarap mengingat Indonesia adalah negara bahari dan yacht bisa masuk ke seluruh pedalaman di Tanah Air.

"Minimal pengeluaran satu yacht adalah 1.500 dollar AS dengan lama tinggal 3 sampai 5 hari. Mereka ini turis yang berkualitas," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini