News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Ekslusif Jakarta

Mengenal Dari Dekat Dra Hj Maimanah Umar MA

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI yang baru, Zulkifli Hasan (tengah) menunjukkan palu persidangan bersama para Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (kiri), Mahyuddin (tiga kanan), EE Mangindaan (kanan), Oesman Sapta Odang (dua kanan) dan pimpinan sementara MPR RI, Maymanah Umar (tiga kiri) dan Rizky Pratama (dua kiri) usai pelantikan pimpinan MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014). Paket dengan ketua Zulkifli Hasan yang diusung Koalisi Merah Putih akhirnya mengalahkan paket dengan ketua Oesman Sapta yang diusung Koalisi Indonesia Hebat melalui proses voting yang digelar anggota MPR. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Hasilnya, ia kembali terpilih. Namun, Maimanah justru menangis sedih menjelang hari pelantikannya sebagai anggota DPD/MPR. "Suami saya meninggal empat hari sebelum pelantikan," katanya.

Saat menjadi anggota DPD untuk yang kedua, Maimanah mendapat gelar doktor Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru pada April 2012 atau saat ia berusia 75 tahun. Di pemilu 2014, Maimanah kembali terpilih menjadi anggota DPD dari Provinsi Riau.

Di samping politik itu, Maimanah tetap aktif dalam berbagai organisasi dan menjadi dosen tetap di IAIN Suska Pekanbaru (sekarang UIN Suska Riau) dan di STAI Al Azhar di bawah pimpinannya.

Berbekal pengalaman organisasi yang diramu dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari dunia akademis, Maimanah berusaha membangun semangat baja dalam dirinya untuk bangkit berjuang merubah nasib diri dan bangsanya.

Ia merasa terpanggil melihat lemahnya sumber daya manusia di Bumi Lancang Kuning, tanah kelahirannya. Ia mengawali tekadnya itu dengan mendirikan lembaga pendidikan cabang olahraga yang fokus melahirkan anak didik berprestasi, seperti pada cabang sepakbola.

Untuk melaksanakan visinya mencerdaskan kehidupan dengan niat ikhlas, ia bersama sang suami dan anak-anaknya tidak segan-segan untuk menjual harta bendanya. Beberapa bidang tanah miliknya dan keluarga dijual untuk membangun sarana pendidikan.

Lembaga pendidikan yang dipimpinnya dilengkapi dengan fasilitas, seperti perpustakaan, koperasi dan Internet. Di era globalisasi ini, Bunda berpendapat bahwa anak-anak harus dapat mengakses teknologi canggih.

Meski sibuk menjalankan tugas sebagai pendidik atau dosen, aktivitas organisasi serta sosial kemasyarakatan dan politisi, Maimanah meluangkan waktu menjadi mubalighah yang banyak digemari masyarakat di daerahnya.

Ia pun pernah dinobatkan sebagai Muballighah Tingkat Nasional oleh Majelis Dajwah Islamiyah Pusat.

Berdakwah telah menjadi hobi tersendiri seorang Maimanah. Tidak jarang ia sudah keluar rumah untuk berdakwah pada subuh dan malam Ramadan, baik langsung maupun melalui media massa, seperti di RRI, TVRI, RTV ataupun media cetak.

Ia mengedepankan tauhid, perempuan, pembinaan keluarga, pembinaan remaja, membentuk generasi muda yang berkaulitas dalam setiap kalimat dakwahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini