Hasilnya, ia kembali terpilih. Namun, Maimanah justru menangis sedih menjelang hari pelantikannya sebagai anggota DPD/MPR. "Suami saya meninggal empat hari sebelum pelantikan," katanya.
Saat menjadi anggota DPD untuk yang kedua, Maimanah mendapat gelar doktor Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru pada April 2012 atau saat ia berusia 75 tahun. Di pemilu 2014, Maimanah kembali terpilih menjadi anggota DPD dari Provinsi Riau.
Di samping politik itu, Maimanah tetap aktif dalam berbagai organisasi dan menjadi dosen tetap di IAIN Suska Pekanbaru (sekarang UIN Suska Riau) dan di STAI Al Azhar di bawah pimpinannya.
Berbekal pengalaman organisasi yang diramu dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari dunia akademis, Maimanah berusaha membangun semangat baja dalam dirinya untuk bangkit berjuang merubah nasib diri dan bangsanya.
Ia merasa terpanggil melihat lemahnya sumber daya manusia di Bumi Lancang Kuning, tanah kelahirannya. Ia mengawali tekadnya itu dengan mendirikan lembaga pendidikan cabang olahraga yang fokus melahirkan anak didik berprestasi, seperti pada cabang sepakbola.
Untuk melaksanakan visinya mencerdaskan kehidupan dengan niat ikhlas, ia bersama sang suami dan anak-anaknya tidak segan-segan untuk menjual harta bendanya. Beberapa bidang tanah miliknya dan keluarga dijual untuk membangun sarana pendidikan.
Lembaga pendidikan yang dipimpinnya dilengkapi dengan fasilitas, seperti perpustakaan, koperasi dan Internet. Di era globalisasi ini, Bunda berpendapat bahwa anak-anak harus dapat mengakses teknologi canggih.
Meski sibuk menjalankan tugas sebagai pendidik atau dosen, aktivitas organisasi serta sosial kemasyarakatan dan politisi, Maimanah meluangkan waktu menjadi mubalighah yang banyak digemari masyarakat di daerahnya.
Ia pun pernah dinobatkan sebagai Muballighah Tingkat Nasional oleh Majelis Dajwah Islamiyah Pusat.
Berdakwah telah menjadi hobi tersendiri seorang Maimanah. Tidak jarang ia sudah keluar rumah untuk berdakwah pada subuh dan malam Ramadan, baik langsung maupun melalui media massa, seperti di RRI, TVRI, RTV ataupun media cetak.
Ia mengedepankan tauhid, perempuan, pembinaan keluarga, pembinaan remaja, membentuk generasi muda yang berkaulitas dalam setiap kalimat dakwahnya.