Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono meminta seluruh peserta dan pemilik hak suara tak menghadiri Musyawarah Nasional IX Golkar di Bali pada 30 November-3 Desember 2014.
"Tapi persiapkan diri menghadiri Musyawarah Nasional IX yang akan dilaksanakan Tim Penyelamat Partai Golongan Karya pada Januari 2015 di Jakarta," kata Agung di kediamannya di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (26/11/2014) malam.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu menambahkan, munas yang akan digelar di Bali selama empat hari itu tidak memiliki landasan konstisusi dan melanggar konstitusi partai.
Dinamika partai beringin terpecah. Kubu Aburizal Bakrie bersikeras pelaksanaan Munas IX Golkar di Bali sudah sesuai hasil rapimnas di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Namun, kubu Agung tak kalah gertak memastikan Munas IX Golkar Januari 2015.
"Tim menilai bahwa Musyawarah Nasional tersebut tidak sah. Musyawarah Nasional tersebut cendrung dipaksakan untuk kepentingan kelompok dan tidak demokratis," terang Agung yang juga maju sebagai salah satu calon ketua umum Golkar.
Kubu Agung yang juga didukung Ketua DPP Priyo Budi Santoso menyatakan akan menggelar Munas tandingan pada Januari mendatang di Jakarta. Dia meminta seluruh kader Golkar yang memiliki hak suara agar memfokuskan kegiatan di munas yang sah.
"Kami tim presidium menegaskan, bahwa Musyawarah Nasional IX akan dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sebagaimana Keputusan Musyawarah Nasional VIII Partai Golongan Karya di Pekanbaru tahun 2009," katanya.
Menurutnya tugas tim presidium ialah mengambil alih tugas DPP berkaitan pelaksanaan Munas IX Golkar yang rencananya bakal digelar di Jakarta awal tahun 2015.