Laporan Wartawan Tribunnews.com/ Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya (Laksdya) Didit Herdiawan mengatakan, pihaknya siap setiap saat melakukan pertolongan di laut. Khususnya dalam membantu melakukan operasi pencarian hilangnya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan OZ 8501
Usai melakukan pemeriksaan pasukan , Wakasal melepas 675 personil dari Satuan Reaksi Cepat Penangulangan Bencana (SRCPB) Marinir untuk diterjunkan melakukan pencarian di hutan sekitar perkiraan lokasi jatuhnya pesawat. Selain itu, juga ditambah dengan 53 pasukan khusus marinir atau batalyon intai amfibi dan Denjaka.
Pasukan khusus marinir batalyon intai amfibi rencananya akan diterjunkan melalui Helikopter ke perahunya yang akan diturunkan pada saat proses pencarian.
Selain itu, untuk mendukung pencarian Marinir membawa empat kendaraan Cea raider atau perahu cepat dan enam unit perahu karet.
"Pencarian tetap difokuskan di daerah Pangkal Pinang, sesuai koordinasi basarnas. Di titik-titik mana saja yang memang memungkinkan," ujarnya seusai memimpin apel dan pelepasan pasukan di lapangan Apel Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (29/12/2014) pagi.
Proses pencarian direncanakan akan dilakukan selama satu minggu di wilayah Pangkal Pinang, yaitu sekitar lokasi perkiraan jatuhnya pesawat. Hal tersebut sesuai dengan koordinasi dengan pihak Basarnas.
Para pasukan akan diberangkatkan dari Lanut Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat milik TNI.