TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun sudah diimbau oleh Kompolnas untuk memberikan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK.
Namun hingga kini, Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Budi Waseso belum juga menyerahkan LHKPN tersebut.
"Itu gak serta merta cepat. Saya masih susun, saya tidak mau membohongi apalagi nanti dituduh menggelapkan," tegas Budi Waseso, Kamis (12/2/2015) di Mabes Polri Jakarta.
Budi menuturkan alasan dirinya masih menyusun LHKPN ialah karena banyaknya mobil antik dan senjata-senjata tua yang dikoleksinya.
Ia tidak ingin menafsir sendiri berapa nominal barang-barang kesayangannya tersebut. Sehingga ia meminta bantuan orang lain untuk membantu mengaudit.
"Barang-barang saya harus diaudit benar, secepatnya saya urus. Pastinya audit independen. Senjata antik saya kan ada nilainnya yang bisa tafsir ya pabrik senjata biar gak salah," tutur Budi Waseso.
Selain masih mengaudit barang-barang antik miliknya, Budi Waseso juga mengaku memiliki beberapa tanah di sejumlah tepat yang nantinya akan dimasukkan dalam laporan LHKPN.
Untuk diketahui, dari empat calon Kapolri, hanya Kabareskrim yang belum menyerahkan LHKPN kepada KPK.
Sementara untuk Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Kabaharkam, Putut Eko Bayuseno dan Irwasum komjen Dwi Priyatno telah menyerahkan.