News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polri Vs KPK

Kisruh KPK-Polri Karena Rasionalitas Demokrasi Tidak Dijalankan

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mochtar Pabotinggi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Mochtar Pabotinggi menyayangkan sikap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang meloloskan Komjen Pol Budi Gunawan saat uji kepatutan dak kelayakan calon Kapolri. Menurutnya, sikap DPR itu tidak rasional karena Budi telah menyandang status tersangka.

"Semua kekisruhan ini terjadi karena rasionalitas demokrasi tidak dijalankan. Sudah jelas-jelas Budi Gunawan tersangka tapi DPR meloloskan secara aklamasi. Itu rasional politik yang parah," kata Mochtar dalam diskusi bertema 'Meretas Kegaduhan Politik' yang diselenggarakan oleh Harian Kompas, Radio Sonora dan Kagama di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).

Mochtar menilai, kegaduhan politik antara KPK-Polri yang terjadi belakangan adalah dibuat oleh satu kubu. Menurutnya, kubu tersebut yang dekat dengan lingkungan kekuasaan.

"Kegaduhan terjadi karena ada upaya satu kubu untuk menguasai semua pimpinan lembaga hukum. Kejaksaan Agung, Kemenko Polhukan, Kepolisian dan lainnya," tuturnya.

Masih kata Mochtar, kejahatan korupsi bukan saja dilakukan karena adanya deal-deal bisnis. Menurutnya, korupsi juga berpotensi terjadi pada pengangkatan sebuah posisi jabatan seseorang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini