News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Abraham Samad Tersangka

Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, KPK Berikan Bantuan Hukum untuk Abraham Samad

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Abraham Samad (kemeja biru) dikawal polisi usai pemeriksaan di Markas Polisi daerah Sulselber, Makassar, Sulsel, Selasa (24/2/2015). Pemeriksaan Abraham Samad terkait kasus pemalsuan identitas ditunda dengan alasan kesehatan, setelah menjalani pemeriksaan selama 1,5 jam. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memberikan bantuan hukum terhadap Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad. Samad kembali ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan wewenang.

"Pak Abraham Samad akan mendapat bantuan hukum sebagaimana kasusnya di Makassar," ujar Kepala Biro Hukum KPK,
Chatarina Mulia Girsang, saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

Terkait tambahan penetapan tersangka tersebut, KPK kata Chatarina belum menerimanya secara resmi dari pihak kepolisian.

"Kami belum mengetahui ada sangkaan tertera di surat panggilan," tukas Chatarina.

Bareskrim Polri kembali menetapkan Ketua nonaktif KPK, Abraham Samad, sebagai tersangka. Kali ini Abraham menjadi tersangka kasus dugaan penyalahgunaan wewenang sebagai pimpinan KPK yang dilaporkan oleh Muhammad Yusuf Sahide pada akhir Januari 2015.

Samad dituduh menyalahgunakan kewenangannya sebagai pimpinan KPK untuk membarter kasus itu dengan keinginannya menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi. Dalam sebuah jumpa pers, Hasto menyebutkan, Abraham menawarkan keringanan hukuman bagi Emir asalkan dipilih menjadi pendamping Jokowi.

Penyidik Polri menilai, pertemuan Abraham dengan petinggi partai politik memenuhi unsur pidana, yakni Pasal 36 ayat (1) UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Sebelumnya, Polda Sulselbar juga telah menetapkan Abraham sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen
administrasi kependudukan. (Eri Komar Sinaga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini