Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merencanakan pemasangan alat kontrasepsi masuk kurikulum ajar pendidikan perawatan maupun kedokteran.
Kurikulum ini penting diajarkan agar perawat dan dokter dapat mempermudah pasangan usia subur yang ingin mengikuti program keluarga berencana.
"Rencana ini baru akan kami bahas. Dalam waktu dekat harapannya bisa disepakati melalui MoU," ujar Kepala PPSDM Kementerian Kesehatan Usman Sumantri di sela seminar 'Bonus Demografi Antara Anugrah dan Musibah, Kita Semua Harus Tahu' di Jakarta, Senin (27/4/2015).
Saat ini pengajaran mengenai program KB memang belum masuk kurikulum pendidikan kedokteran maupun keperawatan secara menyeluruh.
"Memang ada yang memperoleh pelajaran dan ilmu tapi hanya tidak semua perawat maupun petugas medis," katanya.
Usman berharap ke depan pemasangan alat kontrasepsi KB bisa dilakukan di pelayanan kesehatan primer dan bisa diperoleh secara gratis jika menjadi peserta BPJS Kesehatan.