TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga meminta Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Budi Waseso tidak asal bicara dan fitnah ke media massa perihal penyidik KPK, Novel Baswedan yang tengah dalam penahanan atau pengasaan kepolisian.
Taufiq Baswedan, kakak kandung sekaligus pengacara Novel membantah perihal pernyataan Budi Waseso, bahwa Novel mempunyai empat rumah mewah dan digeledah.
"Kami tadi baca running text, Kabareskrim bilang akan menggeledah empat rumah Novel. Saya selaku kakak, ini adalah fitnah, ini adalah pembunuhan karakter. Dia nggak punya empat rumah. Rumah dia yang di situ itu (lokasi penangkapan Novel di Kelapa Gading,-red)," ujar Taufik usai menemui Novel di Rutan Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5/2015) petang.
"Kami berharap Bareskrim tidak melakukan fitnah seperti itu lagi," imbuhnya.
Melalui pengacaranya, Novel sendiri mengirimkan pesan dan harapan senada untuk Buwas. Novel meminta Buwas agar tidak lagi mengeluarkan pernyataan ke publik yang bertujuan untuk menjatuhkan dirinya.
"Novel bilang, ada banyak pernyataan Kepala Bareskrim yang bersifat menjatuhkan dirinya," ujar pengacara Novel, Asfinawati usai bertemu Novel di rutan.
Novel mencontohkan Budi Waseso yang menyebutkan dirinya melakukan kamuflase serta tinggal berpindah-pindah diduga untuk menghindari penyidik Bareskrim.
Asfinawati menegaskan, Novel memang kerap pergi ke luar Jakarta karena dalam rangkap tugas selaku penyidik KPK. Dan pergerakannya itu diketahui oleh pihak KPK.
Bahkan, salah seorang penyidik Bareskrim sempat menghubungi Novel pada beberapa hari lalu sebelum pengkapan hari ini.
Dan Novel menyampaikan perihal keberadaannya saat itu tengah berada di luar kota.
"Novel tidak pernah bersemnbunyi. Dia selalu siap menjalani proses hukumnya," ujarnya.
Bahkan, salah seorang penyidik Bareskrim sempat menghubungi Novel pada beberapa hari lalu sebelum pengkapan hari ini. Dan Novel menyampaikan perihal keberadaannya saat itu tengah berada di luar kota.