Laporan wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan dirinya dan banyak aktivis perlindungan anak mendapat teror semenjak menangani kasus kematian Engeline 10 Juni silam.
"Banyak telepon tidak jelas masuk ke telepon seluler saya. Pernah juga mobil saya sengaja dipepet oleh orang dan banyak lagi," ujarnya di Kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta, Minggu (28/6/2015)
Menurutnya kejadian kebakaran Komnas PA juga sudah pernah terjadi pada tahun 2009. Pada saat itu, Komnas PA juga sedang menangani kasus besar.
"Pada 2009 kejadiannya juga sama. Kami sedang menangani kasus besar tentang kasus DNA dan kantor saya justru yang habis terbakar," tambahnya.
Dirinya berharap agar Presiden dan pihak kepolisian dapat menjamin perlindungan terhadap aktivis agar teror-teror yang terjadi dapat diminimalisir.
"Paling penting buat saya saat ini adalah perjuangan untuk mengungkap kasus Engeline terus berlanjut meski mungkin ada pihak yang melakukan sabotase seperti ini," tambahnya.