TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, akan menggelar Muktamar ke-33 di Jombang Jawa Timur.
Muktamar antara lain mengagendakan pemilihan ketua PBNU yang baru menggantikan KH Said Aqil Siroj. Rencananya muktamar akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Alun-alun Jombang Sabtu (1/8/2015), besok malam.
Jelang muktamar, menguat sejumlah kandidat calon ketua PBNU. Namun hingga kini, hanya tiga kandidat calon ketua PBNU untuk periode 2015-2020 yang diprediksi memiliki kans besar terpilih. Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, mereka adalah KH Salahuddin Wahid, KH As'ad Said Ali, dan KH Said Aqil Siroj.
1. KH Said Aqil Siroj
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A atau sering dikenal Said Aqil Siroj lahir di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, 3 Juli 1953 saat ini masih menjabat Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010–2015. Dia dikabarkan hendak mencalonkan lagi sebagai ketua PBNU untuk kedua kalinya.
KH Said Aqil seperti dikutip dari situs NU, menyatakan kesiapannya kembali memimpin NU jika memang masih dipercaya untuk memimpin NU lima tahun berikutnya. Siad Aqil malang melintang dan memiliki seabrek pengalaman di dunia Islam. Dia menjalani pendidikan S1 di Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982, dan gelar doktornya diperoleh di Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994.Pernah menjabat anggota MPR RI, Said Aqil mengajar di sejumlah perguruan tinggi dan pesantren di Indonesia. Rais syuriah PBNU (1999-2004), Ketua TGPF Kasus pembantaian dukun santet Banyuwangi (1998), Dosen pasca sarjana Unisma (2003-sekarang), Anggota Komnas HAM (1998-1999), dan sejumlah pengalaman penting lainnya.
2. KH Salahuddin Wahid
Dr. (HC) Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah lahir di Jombang, 11 September 1942 adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Dikutip wikipedia, dia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998. Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, ia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004.
Salahuddin Wahid merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim (ayah) dengan Sholehah (ibu), dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ayahnya adalah putra dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asy'ari.
3. KH As'ad Said Ali
KH. Dr. As’ad Said Ali Lahir dikudus 19 Desember 1949 adalah alumni pondok pesantren Al-munawwir krapyak Jogjakarta. Malang melintang di dunia intelijen dan dipercaya menjadi wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sejak era Presiden Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia juga pernah kuliah di jurusan Hubungan Internasional FISIP UGM. Saat ini didaulat mendampingi KH. Said Agil siraj sebagai Wakil ketua umu PBNU 2010 hingga 2015.
Dia juga aktif di sejumlah ormas Islam seperti IPNU, PMII, GP Ansor dan lainnya.