Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Aviastar bersama Basarnas dan KNKT akan menelusuri setiap laporan masyarakat yang mengetahui hilangnya pesawat Twin Otter milik Aviastar.
"Potensi apapun dan laporan masyarakat di sekitar hilangnya pesawat akan kami telusuri. Kami beserta tim gabungan Basarnas dan KNKT akan berusaha semampu kami," ujar General Manager Bussiness Commercial Development Aviastar, Petrus Budi Prasetyo di kantor Aviastar, Jakarta, Minggu (4/10/2015).
Petrus menjelaskan ELT (Emergency Locator Transmitter) yang diharapkan hidup oleh KNKT beberapa waktu lalu, dapat menyala jika dampak yang dihasilkan cukup besar dan melampaui batas sinyal G (besaran sinyal darurat dari dalam pesawat).
ELT terletak di ekor pesawat bersama FDR (Flight Data Recorder) dan CVR (Cockpit Voice Recorder/Black Box). Namun, pesawat jenis Twin Otter hanya memiliki ELT dan CVR. ELT dapat bertahan hidup hingga 30 hari.
Petrus menambahkan, pencarian akan kembali dilakukan Senin (5/10/2015), menambah sembilan lokasi penyisiran hingga teluk Bone. "Kami dan Basarnas juga KNKT berharap yang terbaik," harap dia.