Sektor penerbangan mengalami penurunan omzet hingga 50 persen atau lebih dari Rp 200 miliar akibat penurunan penjualan tiket pesawat dan biaya operasional.
Di sektor jasa pengiriman barang, penurunan omzet hingga mencapai 60 persen karena naiknya ongkos transportasi akibat perubahan rute untuk mengirimkan barang.
Adapun sektor perdagangan, hotel dan makanan, mengalami penurunan omzet hingga sebesar 30 persen.
Penurunan omzet ini karena minimnya kunjungan wisatawan ke Riau karena tidak adanya penerbangan ke Pekanbaru.
Di sektor pendidikan, dan jasa kesehatan, kerugian ditaksir mencapai Rp 20 miliar.
Kerugian akibat asap ini juga merambat hingga sektor perkebunan kelapa sawit, jasa konstruksi hingga perbankan.
Yang pasti, total kerugian negara akibat bencana asap di Kalimantan dan Sumatera ditaksir lebih dari Rp 20 triliun.
Perkiraan ini diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga saat ini BNPB sudah menghabiskan dana Rp 500 miliar untuk menangani kabut asap.(Handoyo)