TRIBUNNEWS.COM, KALTIM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan groundbreaking pembangunan Kereta Api Borneo, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015).
Persiapan menyambut acara itu telah digelar.
Puluhan personel TNI mulai memasang pintu detektor di pintu masuk tenda raksasa tempat Presiden Jokowi yang akan melakukan groundbreaking.
Selain itu, geladi kotor juga mulai dipersiapkan termasuk sejumlah anak sekolah yang turut hadir.
Sejumlah sanggar seni yang bertugas memberikan hiburan nanti juga mulai berdatangan.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak hadir dalam geladi kotor ini.
Sesuai permintaan Jokowi, panitia diminta agar kursi di tempat acara groundbreaking sama tanpa ada perbedaan.
Bahkan kursi yang telah disiapkan hanya kursi biasa tanpa kursi sofa.
Menurut H Rusdi dari ADW yang menyediakan tenda mengaku, ia diminta hanya menyediakan kursi biasa tanpa ada kursi sofa seperti acara resmi.
"Kami siapkan 10.000 kursi dan kami diminta semua kursi dalam ruangan sama semua," tuturnya.
Demikian juga Jokowi tak ingin dibatasi bertemu masyarakat saat melakukan kunjungan ke Kaltim.
Direncanakan, Presiden Jokowi tiba di Balikpapan, Rabu (18/11) sore sekitar pukul 18.00 Wita.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Pembangunan Daerah Setprov Kaltim Salman Lumoindang.
"Presiden tidak ingin dibatasi bertemu rakyatnya. Seperti pengalaman kunjungan Presiden ke Jambi. Beliau bertemu dan bersalaman dengan masyarakat hampir 20 menit," kata Salman.
Tidak hanya itu, berdasarkan hasil pertemuan di Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres), beberapa waktu lalu, Jokowi ingin kunjungannya ke Kaltim berlangsung sesederhana mungkin.
"Panggung harus bersih dari kemewahan. Cukup bunga di pojok-pojok panggung saja," ungkap Salman.
Begitu pula soal spanduk bergambar dirinya, Jokowi ingin diganti dengan bendera merah putih.
"Betul, Beliau ingin yang diperbanyak itu bendera Merah Putih saja. Spanduk bergambar Presiden tidak usah banyak," katanya lagi.