TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua baris bangku yang berada di ruang rapat Komisi III Gedung DPR RI ditempati oleh sembilan orang calon pimpinan KPK hasil dari panitia seleksi Capim KPK yang sudah disetujui oleh DPR RI.
Calon pimpinan KPK yang seharusnya ada sepuluh orang tersebut, tanpa dihadiri Busyro Muqqodas. Wakil Ketua Komisi III, Azis Syamsuddin tidak mengetahui alasan dari absennya Busyro.
"Saya juga tidak tahu kenapa pak Busyro tidak datang, kami juga tidak mau memaksakan dia datang atau tidak," urainya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Makalah yang akan dibuat oleh capim KPK disyaratkan untuk selesai pada pukul 16.20 WIB, dengan menyertakan minimal lima halaman dengan spasi 1,5 dan diberikan sesuai dengan nomor urut yang telah diberikan dan bersifat tertutup agar tidak ada gangguan saat menulis dari pihak luar.
Seorang capim KPK, Robby Arya Brata sempat melakukan interupsi terhadap pimpinan komisi III, Benny K Harman yang kembali mengundang dirinya untuk membuat makalah kembali.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kali kedua hal itu dilakukan olehnya.
"Saya tidak tahu, jujur saya kaget kenapa saya harus fit and proper test lagi? Saya juga kaget ketika pak Busyro tidak kesini," katanya.
Benny K Harman selaku ketua Komisi III mempersilakan kepada Robby Brata untuk tidak menulis makalah tersebut dan memperbolehkan hanya untuk mengambil nomor urut saja.
Menurutnya, pemanggilan terhadap Robby hanya untuk memastikan dirinya tidak mundur.
"Ini kan hanya bukti saja kalau Bapak tidak mundur. Ini pak Busyro tidak datang juga tidak tahu ini," ujar Benny.
Nomor urut tersebut, kata Benny nantinya akan menjadi jadwal pemanggilan fit and propertest pada tanggal 14 Desember mendatang.
Adapun nomor urut capim KPK yang akan melakukan fit and proper test, sebagai berikut
Nomor urut :
1 Sujanarko
2 Alexander Marwanta
3 Johan Budi
4 Saut Situmorang
5 Surya Candra
6 Robby Brata
7 Basaria
8 Agus Raharjo
9 Laode Syarief