TRIBUNNEWS.COM - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menjawab pernyataan dari Indonesia Police Watch terkait kejanggalan dalam aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Jawaban tersebut dilontarkan oleh seorang pengguna situs jejaring sosial Facebook bernama Nita Triyana yang langsung diamini oleh Kombes Pol Krishna Murti lewat akun Facebook miliknya.
"Pak NP (Neta Pane, Ketua Presidium IPW), saya tidak perlu menjelaskan kenapa kami cepat ke TKP. Cukup FB bu Nita Triyana yang bercerita," tulis Krishna dalam akun Facebook miliknya sembari mengunggah foto pernyataan dari Nita.
Dalam akun Facebook-nya, Nita menjelaskan bahwa saat pemboman terjadi di MH Thamrin, dirinya dan Krishna Murti tengah melakukan rapat di ruangan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Begitu mendengar berita bom, reaksi beliau (Krishna) kaget, loncat langsung berdiri dari tempat duduk dan lari keluar ruangan tanpa mengucapkan kata-kata pamit kepada saya dan tim. Kami ditinggal bengong di ruangannya, dan akhirnya kami melipir keluar sendiri sambil menyaksikan polisi-polisi lain juga sudah berlarian, memberikan instruksi dan pergi ke lokasi," tulis Nita dalam akun Facebook miliknya.
Nita pun menyemprot pihak IPW yang menyebut bahwa Krishna dan anggota datang 'terlalu cepat' ke lokasi kejadian, "pakai sirine terobos lalu lintas dari Semanggi ke Sarinah, 10 menit cocok."
Lalu, Nita pun menjawab pernyataan IPW yang menyebut bahwa Krishna sudah muncul tiba-tiba dengan rompi antipeluru.
"Kenapa sudah pakai rompi antipeluru? Suka nonton film-film gak sih... Biasanya detektif-detektif itu rompinya selalu siap di mobil mereka. Dan kenapa langsung beraksi? Ya namanya polisi harus selalu langsung siap beraksi! Lah masa mau ngopi-ngopi dulu di Starbucks gitu?" tulis Nita.
Pak NP; saya tdk perlu menjelaskan kenapa kami cepat ke TKP. Cukup FB bu Nita Triyana yg bercerita
Posted by Krishna Murti on Tuesday, January 19, 2016
Sebelumnya, Ketua Presidium IPW Neta S Pane berpendapat, ada lima kejanggalan dalam peristiwa ledakan bom yang terjadi di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016) lalu.
"Kejanggalan pertama, kenapa rombongan Krishna Murti cepat tiba ke TKP hanya dalam 10 menit," ujar Neta dalam diskusi publik di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).