TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri telah selesai melakukan identifikasi terhadap empat pelaku teror di Thamrin, Jakarta Pusat.
Sejak peristiwa teror, Kamis (14/1/2016) hingga saat ini, Minggu (24/1/2016), jenazah keempatnya masih berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Beberapa anggota keluarga dari para pelaku sejak minggu lalu sudah berdatangan ke RS Polri untuk mengumpulkan data mereka di posko Ante Mortem.
Di posko ini, mereka akan menjalani tes DNA dengan pengambilan sampel air liur. Lalu data Ante Mortem para keluarga direkonsiliasi dengan data Post Mortem yang didapat dari jasad pelaku. Sehingga bisa dipastikan betul identitas para pelaku.
Hal ini dilakukan agar didapatkan data resmi dan otentik dari para pelaku, walaupun sebagian dari mereka ada yang mengantongi identitas. Dan secara kasat mata pun, jenazah mereka masih bisa dikenali.
"Jenazah pelaku masih ada di RS Polri Kramatjati dan proses identifikasi sudah selesai. Semua identitasnya sudah positif," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, Minggu (24/1/2016).
Diutarakan Anton, identitas keempat pelaku yakni Afif atau Sunakim dan Moh Ali, keduanya yang tewas ditembak polisi di depan Starbucks.
Dan Dian Juni kurniadi, pelaku tewas bunuh diri di pos polisi, serta Ahmad Muhazab, pelaku yang tewas meletakkan diri di dalam Starbucks.
Anton juga mengatakan, jenazah bisa diambil keluarga tapi harus menunggu izin dari penyidik.
"Boleh dibawa keluarga atau belum, tunggu petunjuk dari penyidik. Saya kira kalau identifikasi sudah selesai, ya bisa dibawa jenazahnya," tambah Anton.