Folmer menuturkan Mintauli naik pesawat di konter 4 Terminal 1 B. Kopernya yang terkunci itu dicongkel gemboknya, lalu uang di dalamnya dicuri orang.
"Mereka boarding barang di konter 4, masuk dan ditimbang koper yang dibawanya. Kondisi koper masih aman. Kemudian dimasukan ke bagasi. Ketika tiba di Bandara Silangit, koper dikeluarkan. Dicek enggak tahunya koper itu sudah terbongkar," katanya.
Bernart yang bersama Mintauli mencoba menenangkan ibunya ini.
Ia mengelus - elus ibunya dan dirinya mencoba meminta pertanggung jawaban dari maskapai.
Berbulan-bulan
Petugas Sriwijaya di Bandara Silangit yakni M. Muchlis mengaku pihaknya akan menindak lanjuti laporan ini.
Menurut Muchlis, koper milik korban dibobol saat di Bandara Soekarno Hatta.
"Keadaan ibu saya syok berat, menangis enggak berhenti - henti. Saya coba untuk tenangkan," imbuh Bernat.
Bernat memaparkan isi di dalam koper itu di dalamnya terdapat pakaian dan tas milik ibunya.
Tas itu berisikan uang sebesar Rp 13 juta serta amplop di dalamnya untuk biaya akomodasi pernikahan Agus.
"Pelaku cuma ngambil uangnya aja di dalam tas, tas sama amplopnya masih ada di koper itu," tuturnya.
Mintauli yang sudah menjanda ini kesal dan geram karena uang sebesar itu dia kumpulin berbulan-bulan.
Ia mendapat uang itu dari anak - anak tiap bulannya. Bahkan nenek ini sudah menyiapkan matang - matang untuk pernikahan Agus dengan menggunakan uang tersebut.
"Uangnya yang ada di dalam tas dari pecahan Rp. 100.000 sampai Rp. 2.000. Sudah dikumpulkan dan disiapkan untuk pesta nikah," ucap Mintauli.