Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putusan Munaslub Golkar memperjuangkan Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi pahlawan nasional menumbulkan pro kontra di masyarakat.
Politikus Golkar Roem Kono menilai usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional tak bermasalah.
Apalagi, fakta hukum Soeharto terlibat kasus tidak terbukti.
"Kita harus hargai sejarah bangsa kita. Kita lebih bagus menuju negara besar mempunyai cita-cita luhur," kata Roem Kono di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/5/2016).
Roem Kono lalu menceritakan rakyat tidak masalah dengan Soeharto.
Ia mencontohkan pembangunan jembatan Soeharto di Gorontalo.
Roem mempertanyakan bila ada rakyat yang menentang Soeharto menjadi pahlawan nasional.
"Di Gorontalo kita bikin jalan Soeharto, jembatan Soeharto. Rakyat senang, rakyat tidak ada masalah. Yang ada masalah ini kita tidak tahu ya. Jembatan Soeharto tidak pernah tuh drobohkan malah dapat sambutan yang baik. Rakyat yang mana?" tanya Ketua BURT itu.
Sebelumnya diberitakan, Rapat Paripurna Munaslub Golkar memutuskan akan memperjuangkan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Hal itu diputuskan setelah mendapat persetujuan peserta Munaslub Golkar.
"Menginstruksikan kepada Ketua DPP Golkar terpilih untuk memperjuangkan Jenderal Besar Purnawirawan Soeharto sebagai pahlawan nasional," kata Sekretaris Rapat Paripurna, Siti Aisyah di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (16/5/2016).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam pidatonya mengusulkan Soeharto sebagai pahlawan nasional.
"Partai Golkar pernah mengusulkan Soeharto jadi pahlawan nasional. Belum berhasil. Kali ini, Munas mengusulkan kembali ke DPP agar Soeharto untuk menjadi Pahlawan Nasional," kata Aburizal.
Teknis pengusulan Soeharto menjadi pahlawan nasional nantinya masih akan dibahas di sidang komisi.
Ical menilai Soeharto layak mendapat gelar itu. DPP Golkar sendiri, lanjutnya, juga sudah pernah memberikan penghargaan Abdi Luhur kepada mantan Ketua Dewan Pembina Golkar itu.
"Saya serahkan ke Munas ini untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional," kata Ical.