TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah empat hari lamanya Ketua Umum PSSI (non aktif) La Nyalla Mattalitti menghuni Rutan Kejaksaan Agung setelah dijemput paksa dari Singapura, Selasa (31/5/2016) lalu.
La Nyalla setiap harinya kini rajin beribadah. Ia tak pernah lepas dari tasbih untuk berzikir setiap saat.
Anggota tim pengacara La Nyalla, Togar Manahan Nero menceritakan kehidupan La Nyalla di dalam sel berukuran 4,5 M2 tersebut. Menurut Togar, La Nyalla tidak banyak berubah.
"Dari dulu sejak aku kenal di tahun 1990-an, dia (La Nyalla) paling rajin pegang tasbih, ya untuk berzikir. Minimum 10 ribu kali perhari. Jadi bukan sejak di sini (tahanan) saja," kata Togar kepada Tribunnews.com, Jumat (3/6/2016).
Menurut Togar, tasbih yang dipakai La Nyalla itu adalah tasbih yang selama ini ia pakai kemana pun.
"Boleh kau tanya ke orang lain. Tidak akan ada yang bantah omonganku ini," kata Togar.
Bahkan ketika pertama kali dibawa masuk ke Rutan Kejagung Selasa (31/5/2016) malam, La Nyalla yang pernah menjabat Ketua Kadin Jawa Timur itu langsung melihat tempat ibadah. Nyalla pun merasa senang dengan musala rumah sementaranya itu.
Rasa senang La Nyalla pada tempatnya salat di tahanan, dituturkan kepada Togar saat pertama kali menjenguk.
"Dia langsung bilang musala bagus. Dia cerita berbinar-binar itu musala bagus," kata Togar.
Beberapa kali saat dibawa masuk ke Kantor Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) atau Gedung Bundar Kejaksaan untuk menjalani pemeriksaan, Tribun belum pernah melihat La Nyalla memegang tasbih atau alat penghitung zikir lainnya.
Selama menjalani masa tahanan, Togar mengatakan keluarga telah datang menjenguk La Nyalla. Selain keluarga, insan pesepakbola tanah air juga datang ke Rutan Kejagung membesuknya.
Di antaranya adalah mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia Rahmad Darmawan (RD), perwakilan Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI), dan Presiden Direktur PT Liga Indonesia Syahrir Taher.
RD membesuk La Nyalla Kamis (2/6/2016). Ia hampir lolos dari pantauan jurnalis karena saat bersamaan sedang ada pelantikan pejabat eselon II Kejagung.
Ketika itu RD enggan berkomentar. Ia yang ditemani Togar lebih banyak memainkan handphone ketimbang menjawab pertanyaan wartawan.