Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diprakarsai Kementerian BUMN, PT Taspen (Persero) dan PT Timah (Persero) memberangkatkan sebanyak 20 pelajar dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dilepas untuk mengunjungi Provinsi Yogyakarta.
Hal ini dilakukan agar para pelajar berprestastasi tersebut bisa menambah wawasan, dan mengenal tentang keindahan budaya, ekonomi, pariwisata, entrepreneurship, dan kemajuan dunia pendidikan daerah lain.
”Selama 7 hari kedepan pelajar itu akan tinggal dan mempelajari wawasan atas budaya setempat yang diharapkan menjadi masukan perbaikan bagi peningkatan kapasitas daerah siswa-siswi berasal,” jelas Direktur Keuangan PT Taspen (Persero) BM Tri Lestari dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com.
Tri Lestari mengungkapkan, program SMN ini merupakan bentuk kepedulian BUMN, yang bertujuan untuk untuk membangunan karakter dan wawasan nusantara. Sehingga dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap negeri dengan mempelajari keanekaragaman budaya, sosial, dan ekonomi daerah lain.
”Program ini dapat membentuk rasa cinta tanah air. Program ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Ini cara menyiapkan kader-kader penerus bangsa sehingga memiliki rasa bangga, cinta dan mental dalam menjalankan kehidupan berbangsa di masa depan,” ujarnya.
Ke-20 siswa-siswi yang berprestasi tersebut terdiri dari lima pelajar dari kota Pangkalpinang, tiga dari Kabupaten Bangka, dua dari Kabupaten Bangka Barat, tiga dari Kabupaten Bangka Selatan, dua dari Bangka Tengah, tiga wakil Kabupaten Belitung, dan sebanyak dua siswa lainnya merupakan perwakilan Kabupaten Belitung Timur. Komposisinya, delapan pelajar SMA dan sepuluh pelajar SMK.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi, yang juga turut melepas peserta SMN tersebut, mengungkapkan apresiasinya pada kegiatan tersebut.
”Sesuatu yang dilakukan pemerintah melalui BUMN untuk negeri memiliki tujuan baik. Seperti melaksanakan program SMN untuk mengenalkan keanekaragaman budaya nusantara dan sosial budaya. Pelajar bisa menjaga kebudayaan lokal maupun nusantara untuk menciptakan rasa kebersamaan dan memupuk jiwa nasionalisme,” ujarnya.