News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Bocah Asal Yogya Tidak Menyangka Lolos Menjadi Anggota Gita Bahana Nusantara 2016

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapatinus Prakasa Aswita (18)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Tidak disangka' itulah kalimat yang dikatakan Sapatinus Prakasa Aswita (18) saat terpilih menjadi pemain gendang dalam orkestra Gita Bahana Nusantara 2016. Sapatinus terpilih menjadi pemain gendang setelah menjalani audisi di daerahnya, Yogyakarta.

Pria yang akrab disapa Ninus itu menuturkan, awalnya ia tidak sengaja untuk mengikuti audisi pemain gendang di Gita B‎ahana Nusantara 2016. Menurutnya, ia didorong oleh gurunya untuk mengikuti audisi mencari anggota Gita Bahana Nusantara 2016 tersebut.

"Ternyata lulus, nggak disangka bisa ke sini. Saya kemarin menyisihkan ratusan peserta," kata Ninus saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/8/2016).

‎Ninus menceritakan, ‎dirinya padahal dari awal tidak yakin lulus audisi, pasalnya dalam audisi para peserta diwajibkan mampu membaca not balok. Sementara kemampuannya untuk membaca not balok tidak cukup mumpuni.

"Audisi kemarin kan diwajibkan bisa baca not balok, saya pun satu malam belajar not balok. Dan keesokan harinya audisi, saya pun dinyatakan lulus," tuturnya.

‎Saat dirinya dinyatakan lulus, Ninus mengaku senang bukan kepalang. Kesempatan menjadi anggota Gita Bahana Nusantara 2016 merupakan pengalaman hidupnya yang tidak dapat dilupakan.

Kebetulan, orang tuanya pun mengizinkan untuk ia pergi ke Jakarta untuk mengikuti karantina. Sebelum mengikuti karantina, ada satu persyaratan bahwa setiap peserta harus mendapat restu orang tua mengikuti kegiatan tersebut.

"Syukur orang tua saya pun mendukung. Karena sebelum berangkat ke Jakarta harus ada persetujuan orang tua," ujarnya.

Tidak Bebas Keluar Wisma

1 Agustus 2016 Ninus sampai di Jakarta untuk menjalani karantina sebelum pentas di Istana Negara. Karantina tersebut dilaksanakan di sebuah wisma di kawasan Depok, Jawa Barat.

Saat berada di karantina, Ninus pun merasakan suka duka karena harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Menurutnya, yang paling dirasakan saat berada di karantina adalah tidak bisa bertemu dengan orang kesayangannya.

"Di karantina itu tidak bebas keluar. Waktu kebanyakan dihabiskan untuk latihan," ujarnya.

Dikatakan Ninus, dirinya di karantina harus terbiasa bangun pagi dan pada pukul 06.00 WIBdiwajibkan mengikuti olah raga. Latihan pun dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai jam 10.00 WIB dan setelahnya istirahat hingga pukul 13.00 WIB.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini