TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- SMA Dian Didaktika Cinere, tempat Gloria Natapradja Hamel (16) bersekolah, kini tengah menyiapkan penyambutan atas kepulangan Gloria usai menjalankan tugas sebagai anggota Paskibraka 2016.
Penyambutan direncanakan akan dilakukan di rumah Gloria jika memungkinkan, serta juga di sekolah.
Hal itu dikatakan Acih (53), pengasuh Gloria sejak bayi sampai kini, saat ditemui Warta Kota (Tribunnews.com Network) di rumah Gloria di Perumahan Megapolitan Cinere Estate di Jalan Sulawesi Blok G Nomor 96 A, Cinere, Depok, Kamis (18/8/2016).
"Guru di sekolahnya telepon saya, dan bilang minta dikasih tahu kalau Gloria sudah akan pulang ke rumah. Katanya mereka akan melakukan penyambutan di rumah ini," kata Acih.
Selain itu menurut Acih, pihak sekolah juga akan mengaku melakukan penyambutan saat Gloria kembali masuk ke sekolah.
"Selain mau sambut Gloria di rumah ini, gurunya bilang akan sambut Gloria juga di sekolah," kata Acih.
Acih menuturkan, informasi terakhir yang didapatnya, Gloria akan kembali ke rumah setelah bergabung di Tim Paskibraka 2016, September mendatang. "Katanya sih yang saya denger, Gloria boleh pulang dari tim Paskibraka, September nanti," kata Acih.
Gloria Natapradja Hamel adalah siswa kelas 10 SMA Dian Didaktika Cinere, Depok. Ia sempat batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 oleh Presiden Jokowi karena masalah kewarganegaraan.
Padahal Gloria telah melewati berbagai proses seleksi dan menjalani karantina di Asrama Cibubur selama 2 bulan bersama 67 anggota Paskibraka lainnya dari seluruh Indonesia.
Meski tidak menjadi anggota tim Paskibraka dalam upacara pengibaran bendera pusaka di Istana Merdeka saat peringatan HUT ke 71 RI, Rabu pagi, Gloria akhirnya diizinkan Presiden Jokowi menjadi bagian tim Paskibraka dalam upacara penurunan bendera pusaka, Rabu (17/8/2016) sore.
Ia bertugas sebagai penjaga gordon saat upacara penurunan bendera pusaka di Istana Merdeka itu.
Gloria merupakan anak tunggal dari pernikahan Ira Natapradja, perempuan asal Subang, Jawa Barat, dengan Didier Hamel, seorang kurator seni, berkewarganegaraan Perancis.
Ia lahir di RS Puri Cinere, Depok, dan sejak Play Group sampai SMA menjalani pendidikan di Cinere, Depok, Jawa Barat, Indonesia.
Namun adanya paspor Perancis yang dimiliki Gloria, membuatnya dianggap sebagai warga negara Perancis.
Sehingga ia sempat batal dikukuhkan menjadi anggota Paskibraka 2016 berdasar peraturan dan undang-undang di Indonesia.
Hal ini menimbulkan protes hampir seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Cinere, Depok serta para kerabat Gloria.
Sebab Gloria dikenal sebagai anak Depok, yang tumbuh dan besar di Cinere, Depok.
"Dia itu gedenya di sini. Kecilnya saya tahu. Yang jelas bagi kita, Gloria itu sih anak Depok, anak Indonesia. Ngomongnya aja Depok banget. Mana ada dia warga Perancis, meski ayahnya orang Perancis," kata Rojan (54), sekuriti perumahan Megapolitan Cinere Estate dimana Gloria tinggal.
Meski anak blasteran Perancis serta tinggal di rumah megah, Gloria dikenal warga sekitar anak yang rendah hati dan tak banyak bertingkah.
"Kalau lewat naik motor baik sendiri atau dibonceng ibu asuhnya, dia selalu negur kita. Atau paling tidak kasih senyum. Itu anak agak beda memang dari lainnya," kenang Rojan.(bum)