Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta agar pemanfaatan anggaran pendidikan dan kesehatan lebih tepat sasaran.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menggelar rapat terbatas mengenai pendidikan bersama kementerian terkait.
"Jangan sampai anggaran yang sudah semakin meningkat, tapi hasilnya tidak maksimal atau belum maksimal," ujar Presiden dalam rapat kabinet terbatas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Jokowi mengatakan, Indonesia membutuhkan Sumber Daya Manusia yang bukan hanya sehat.
Tapi juga cerdas, produktif, serta memiliki karakter.
"Saya menekankan agar akses siswa, terutama siswa miskin, betul-betul memperoleh pendidikan dan menjadikan ini sebuah prioritas," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi memerintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi segera menuntaskan distribusi Kartu Indonesia Pintar khusunya untuk siswa tidak mampu.
Jokowi pun berharap infrastruktur pendidikan terus diperbaiki,
"Saya mendapat informasi bahwa ada 1,8 juta ruang kelas, hanya 466.000 dalam kondisi baik," katanya.
Lanjut dia, dari 212.000 sekolah, ada 100.000 sekolah yang belum memiliki peralatan pendidikan.
Begitu juga dengan kesehatan, Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek agar menjaga distribusi Kartu Indonesia Sehat.
"Distribusi KIS saya sudah cek sendiri ke lapangan. Saya pikir sudah di atas 95 persen tepat sasaran."
"Karena tiap saya ke kelas III di rumah sakit, hampir semuanya pasti sudah pegang itu," ucap Jokowi.